Harga sebuah kesempatan,
harga sebuah kepercayaan,
cuma sekali,
kalau ada lagi pun, itu adalah kesempatan dan kepercayaan yang berbeda.
harga sebuah kepercayaan,
cuma sekali,
kalau ada lagi pun, itu adalah kesempatan dan kepercayaan yang berbeda.
Sungguh mengenaskan karena telah mengetahui suatu fakta pada
malam ini.
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Aku selalu resah kalau-kalau aku menjadi saksi suatu peristiwa,
karena saksi selalu dibungkam,
dilindungi sesaat,
dicari-cari sementara,
dibuang, dan dilupakan,
setelah dimanfaatkan.
Itu masih beruntung,
ada juga saksi yang malah mejadi tersangka,
seorang saksi tidak akan pernah menjadi terdakwa karena memang tidak pernah melakukan apa-apa.
Tapi seorang saksi tak ada bedanya dengan tersangka dan
terdakwa,
sama-sama bisa menjadi terhukum,
hanya saja bedanya benar-benar terbukti atau tidak.
sama-sama bisa menjadi terhukum,
hanya saja bedanya benar-benar terbukti atau tidak.
Aku sadar kalau aku adalah seorang saksi, seorang terdakwa,
dan seorang terhukum,
aku tahu hal itu, menurut pikiranku sendiri yang tidak pernah berbukti,
pikiran hanya berawal dari rasa ganjil yang tidak pernah diketahui darimana asalnya.
aku tahu hal itu, menurut pikiranku sendiri yang tidak pernah berbukti,
pikiran hanya berawal dari rasa ganjil yang tidak pernah diketahui darimana asalnya.
Aku tidak pernah bisa dengan mudah untuk percaya kepada
orang lain,
orang di sekitarku sekali pun,
aku merasa mereka adalah mesin pembongkar kebenaran yang kemudian mencetaknya menjadi sebuah kesalahan, kesalahan yang tidak pernah bisa dikembalikan menjadi kebenaran seperti pada awalnya.
Awalnya sendiri pun tidak dapat dibenarkan kalau itu adalah sebuah kebenaran.
Lalu apa yang bisa dibilang sebuah kebenaran?
orang di sekitarku sekali pun,
aku merasa mereka adalah mesin pembongkar kebenaran yang kemudian mencetaknya menjadi sebuah kesalahan, kesalahan yang tidak pernah bisa dikembalikan menjadi kebenaran seperti pada awalnya.
Awalnya sendiri pun tidak dapat dibenarkan kalau itu adalah sebuah kebenaran.
Lalu apa yang bisa dibilang sebuah kebenaran?
Apakah kebenaran yang sesungguhnya selalu dipercaya oleh
orang banyak,
Sehingga kebenaran dan suara-suara kecil tentang kebenaran tidak pernah terdengar dan kemudian terhilang?
Sehingga kebenaran dan suara-suara kecil tentang kebenaran tidak pernah terdengar dan kemudian terhilang?
Sungguh mengenaskan karena telah mengetahui suatu fakta pada
malam ini.
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Kalau aku bisa kembali ke masa lalu,
Aku akan membenarkan diriku, di depan semua orang yang bisa melihatnya,
aku akan melakukan kesalahan sesalah-salahnya tanpa diketahui orang lain,
kebaikanku selalu terlihat,
Dan keburukanku tak pernah sesekali pun terlihat,
Semuanya harus penuh dengan tipu muslihat.
Aku akan membenarkan diriku, di depan semua orang yang bisa melihatnya,
aku akan melakukan kesalahan sesalah-salahnya tanpa diketahui orang lain,
kebaikanku selalu terlihat,
Dan keburukanku tak pernah sesekali pun terlihat,
Semuanya harus penuh dengan tipu muslihat.
Sungguh mengenaskan karena telah mengetahui suatu fakta pada
malam ini.
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Aku tidak pernah seburuk-buruknya dan sebusuk-busuknya memikirkan ada hal seperti itu,
Tapi hal itu memang benar adanya,
Aku pernah mendengarnya samar-samar tentang apa yang sudah
samar terdengar,
aku tidak bisa lagi mencari sesuatu tentang kabar samar itu, karena kabarnya memang samar.
aku tidak bisa lagi mencari sesuatu tentang kabar samar itu, karena kabarnya memang samar.
Aku baru tahu kalau kabar samar itu adalah aku,
yang ternyata disebut tersangka, dan juga terasa sebagai terhukum,
padahal aku cuma sebagai seorang saksi, yang sengaja dibisukan oleh keadaan.
yang ternyata disebut tersangka, dan juga terasa sebagai terhukum,
padahal aku cuma sebagai seorang saksi, yang sengaja dibisukan oleh keadaan.
Saksi yang dibisukan oleh keadaan memang terdengar amat
sangat pasaran,
itu memang banyak terjadi,
dan banyak orang mengatakan hal itu sebagai pembelaan atas dirinya.
itu memang banyak terjadi,
dan banyak orang mengatakan hal itu sebagai pembelaan atas dirinya.
Jadi,
kalau aku bilang seperti itu siapa yang akan percaya..?
kalau aku bilang seperti itu siapa yang akan percaya..?