Minggu, Oktober 20, 2013

Catatan Akhir Nde Nyu Jurne


Surat cinta untuk teman-teman buruh korban sepenjajahan,

                                  
Untuk Bu Yanti, pembantu rumah tangga yang perkasa,
Saya tahu ibu dulu mantan kuli bangunan, tetapi tidak selayaknya seorang yang berstatus pembantu rumah tangga dipaksa untuk mengangkuti keranjang dengan berat beberapa kilo dagangan milik majikan tanpa uang tambahan,

Saya tidak bilang ibu bodoh karena manut majikan 100%,
Saya mau bilang ibu adalah 100% orang lugu yang dimanfaatkan keberadaannya.

Kesetiaan ibu selama bertahun-tahun dibalas oleh majikan dengan kesetiaan merendahkan dan menganggap remeh,
oh iya, caci maki dan pelecehan tiap harinya belum dihitung.

Saya kemarin senang ibu berani bolos bekerja selama beberapa hari,
Sayangnya ibu cuma menantang sesosok setan bernama majikan,
majikan sudah takut kehilangan ibu, tetapi malah ibu balik lagi.

Ibu bilang, "Saya sudah tidak mau bekerja di tempat itu lagi. Tetapi si siti, pembantu yang baru bekerja minggu di rumah itu takut sama juragan. Saya juga punya anak perempuan seumuran dia. Saya ingat anak saya, saya kasihan mas. Akhirnya saya balik lagi. "

Ibu masih sempat merasa kasihan?
Padahal saya kasihan sama ibu.


Bu, segeralah mendapat kemerdekaan.

Ingat si Heru? ingat si Bujel?
Mereka sudah merdeka, ibu kapan?

Segeralah merdeka Bu.

Terima kasih selama ini sudah berbuat baik kepada saya di tenpat penjajahan.

Sekali lagi,
Segeralah merdeka Bu.


------------------------


Untuk Karmono, seorang menteri taman,

Dulu Kang Mono bilang ingin pergi dari tempat penjajahan tetapi tidak punya alasan.
Aku sudah membuatkan alasan, kapan kang Mono pergi?

Apa kang Mono tidak ingin bertemu dengan Heru dan Bujel di kampung halaman?
Aku saja ingin kembali bertemu dengan mereka, masa kang Mono tidak?

Aku rasa kang Mono sudah ditunggu kepulangannya,
aku yakin sekali mereka akan menjamu kembalinya kang Mono dan membuat pesta kecil-kecilan setibanya kang Mono di kampung Halaman.


Sebenarnya aku ingin sekali mendengar kang Mono bilang kepada majikan,

"Bu, saya mau pamit beberapa hari, kakak saya mau menikah."


Tapi ternyata aku yang kabur lebih dulu karena tidak betah.
Di sisi lain aku berpikir kang Mono adalah seorang pengecut,
di sisi lain aku berpikir kang Mono adalah orang yang super sabar.


Kalau ada kesempatan aku ingin kita menghabiskan waktu bersama,
sekedar ngrasani majikan atau berbagi cerita bodoh.


------------------------------------------------------


Untuk Kang Egy, sopir pribadi kesayangan majikan,


Daripada diberi uang tambahan uang tutup mulut,
Lebih baik kang Egy memeras majikan karena perselingkuhannya, ha ha ha

Lain kali semoga kita mendapat kesempatan untuk berbagi cerita ya kang.. :D


-----------------------------------------------------------------------------

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar