Rabu, Desember 25, 2013

Hari Nakal


Hari Nakal 2
( Salah satu catatan #mawarnakal di hari natal )





Saya mengucapkan selamat hari nakal kepada semua orang pada hari ini,
baik yang merayakan atau tidak,  
baik yang saya kenal atau pun tidak,
Baik yang membaca tulisan ini atau tidak. 

-----------------------------------------


Menurut saya, urusan beribadah adalah suatu urusan yang MUTLAK tidak boleh diganggu sedikit pun.

Pada era yang katanya serba modern, canggih, dan kekinian pada saat ini ternyata masih ada orang-orang yang berpikiran lebih tidak berguna dari orang zaman purba. 

Bukannya saya menganggap bodoh orang zaman purba,
maksud saya orang zaman purba hanya "memfokuskan" pikirannya untuk bertahan hidup dengan makan dan berkembang biak, sampai pada akhirnya mereka ada yang dapat berevolusi menjadi makhluk jenius semacam Enstein dan penemu-penemu hebat lainnya.

Ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan,
orang zaman purba tidak pernah saling mengganggu atas apa yang mereka anggap sebagai tuhan.

Anggaplah di zaman tersebut hanya ada sumber penghidupan sebagai penburu dan bercocok tanam,
Atau mungkin, karena belum adanya kitab suci mereka menganggap api atau air sebagai dewa/ tuhan,
Bisa jadi juga alasan fisik, mungkin ada manusia purba yang berambut panjang dan berambut pendek,
Saya lupa apakah ada teks sejarah tentang mayoritas berusaha menghabisi minoritas..?

Sewaktu saya SD,
Saya tidak pernah membaca tulisan tentang orang zaman purba yang menjadi mayoritas menghabisi orang zaman purba yang menjadi minoritas.
Kecuali guru saya lupa menceritakan hal tersebut, 
atau mungkin guru saya berusaha menutupi hal sebenar-benarnya.

-----------------------------------------------------------------------------------------

Tercatat jelas dalam sejarah (setelah evolusi manusia purba),
manusia ternyata saling menyingkirkan yang lain atas nama tuhan,
berusaha menghabisi kaum yang lain dan tak segan-segan untuk menghabisinya langsung di tempat.
Pembunuhan-pembunuhan yang sudah dilakukan atas nama tuhan menurut mereka adalah suatu hal halal yang sudah seharusnya dilakukan,
bahkan sampai saat ini masih terdengar nyaring tentang iming-iming berbagai macam hadiah di akhirat bagi mereka menghabisi orang yang memiliki kepercayaan yang lain.


tuhan jalang macam mana yang suka melihat makhluk ciptaannya saling menghabisi makhluk yang lainnya?

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari natal adalah hari yang brengsek menurut saya,
saya anggap brengsek karena pada hari tersebut terkesan berlebihan.

Ada banyak penjagaan khusus di SETIAP tempat ibadah,
dari masyarakat yang tidak merayakan ibadah, polisi, kelompok-kelompok yang berlainan agama, dll,
mereka sibuk berjaga-jaga menghabiska tenaga di tempat ibadah.

Menurut saya pribadi, itu adalah BUKTI MUTLAK bahwa ada orang-orang dari kelompok tertentu yang sampai saat ini hidupnya berada dibawah ancaman. 

Orang-orang yang berada dibawah terror tersebut hidupnya tidak lebih baik dari hidup di zaman manusia purba. 

Tanpa kemunafikkan,
mari kita ingat lagi apakah fungsi agama, tuhan, dan kitab sucinya?
apakah ada fungsinya?

Saya rasa tidak. 

Tuhan adalah sebuah kata yang wajib digunakan untuk menghabisi orang lain.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saya mengucapkan selamat hari nakal kepada semua orang pada hari ini,
baik yang merayakan atau tidak, 
baik yang saya kenal atau pun tidak,
Baik yang membaca tulisan ini atau tidak.

Tidak lupa juga saya ucapkan selamat hari nakal,
kepada orang-orang jalang yang mengharamkan mengucapkan hari raya keagamaan kepada orang lain,
Tidak lupa juga saya mengucapkan selamat hari nakal dari hati yang terdalam,
untuk orang-orang yang sudah menyebarkan pengharaman dalam mengucapkan hari raya keagamaan orang lain.

Ingin tahu fakta sebenarnya?
Orang yang sedang merayakan hari raya keagamaannya TIDAK SEDIKIT PUN ingin diberi ucapan.

Bisa jadi mereka akan lebih senang kalau tidak dianggap keberadaannya, daripada dianggap ada keberadannya tetapi hanya untuk dianiaya.

---------------------------------------------------------

Pancasila? Apa kabarnya?
Pancasilanya masih ada, tetapi prakteknya dalam kehidupan sehari-hari tidak ada.

Bhinneka Tunggal Ika apa kabarnya?
Bhinneka Tinggal Luka keadaan yang sebenarnya.

Dari hati yang turut berduka,
Saya mengucapkan selamat hari nakal kepada siapa saja, terlebih yang merayakannya.
 

Salam #mawarnakal









Senin, Desember 02, 2013

Membicarakan Takdir


Mawar Nakal : Mas, bisa ajari aku merokok?
Aku ingin bisa merokok dengan menggunakan rokok lintingan.

Buruh Nakal : Siapa pun bisa merokok, merokok gampang kok.

Mawar Nakal : Ajari aku melinting rokok.

Buruh Nakal : Aku tidak bisa melinting rokok.

Mawar Nakal : Bagaimana bisa mas tidak bisa melinting rokok sendiri?
Sedangkan mas seorang perokok dan setiap hari tidur di kebun tembakau?

Buruh Nakal : Dengarkan, aku ditakdirkan untuk membeli rokok.
Aku tidak ditakdirkan untuk melinting sendiri.




Senin, November 18, 2013

Surat Dari Grandis


Aku ingat pertemuanku pertama kali dengan kupu nakal, teman dekat dari mawar nakal.
Kami sering berbual berlemparan syair.
Ya, sampai sekarang tak bosan-bosannya kami bermain syair.
Kami tidak tahu apakah kami disebut berprofesi penyair atau bukan.
Tetapi yang pasti kami selalu merasa senang ketika berurusan dengan syair.

Keputus-asaan tentang sebuah profesi yang terlantar membuatku turut berduka.

Sebelum aku asyik menjadi penyair atas nama cinta,
aku sudah melihat orang lain asyik menjadi penyair atas nama kebebasan,
keberadaan penyair tersebut sekarang menjadi samar,
aku takut sesuatu yang samar kemudian akan menghilang.

Ada yang ganjil ketika aku berurusan dengan cinta tetapi merasa samar dengan apa yang disebut kebebasan.
Sebelum berurusan dengan syair urusan cinta, aku lebih mengenal syair urusan kebebasan.

Kebebasan adalah awal dari semua hal,
bisa melahirkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya,
bisa menghasilkan sesuatu yang buruk dari apa yang sudah ada,
atas nama kebebasan semua tak terkendali.

Yang membuat duka adalah ketika melihat sesuatu yang buruk dan tidak terkendali,
melihat keterlantaran dalam urusan kebebasan misalnya.

Hina rasanya mengetahui hilangnya kebebasan dari seseorang,
lebih hina lagi karena tahu orang itu ternyata sengaja menghilangkan kebebasannya sendiri,
setelah memiliki jarak dengan kebebasan, kemudian merasa terpuruk,
dan terlihat seakan-akan benar-benar sedang terpuruk karena jauh dari kebebasan.

Tidak ada yang lebih tragis daripada melihat seseorang yang tidak berdaya.

Untuk Rosena Nmotise Rubysege Von FZ alias mawar nakal,
kembalilah ke jalan yang benar, semoga tetap nakal.

Best Regards,
Grandis T


***

[ komputermu belum dimatikan, akunmu belum di log-out,
akhirnya aku bajak saja, he he he ]

Profesi Yang Terhilang


Aku sepertinya baru sadar akan sesuatu.
Salah satu profesiku telah hilang.

Aku bukan penyair lagi, sepertinya begitu.

Salah satu hal yang dilakukan oleh seorang penyair adalah membuat syair.

Terlepas tahu atau tidak tentang pengertian syair,
Terlepas bagus atau tidak,
Terlepas dipublikasikan atau tidak,
Terlepas disukai banyak orang atau tidak,
Terlepas disanjung atau dihina,
Terlepas menghasilkan bayaran atau tidak,
Terlepas dimengerti atau tidak,
Terlepas , terlepas, dan terlepas,
Terlepas semua alasan untuk membuat terikat.

-----------------------------------------------

Seorang teman mengingatkanku tentang syair,
Hanya ada satu kata : Lawan!
temanku ini dekat sekalu dengan deretan kata-kata itu.

Ini mengingatkanku kepada sesuatu,
aku kenal sekali hal absurdisme ganjil tersebut,
aku kenal sekali siapa aku,
aku kenal sekali siapa aku,
dan aku kenal siapa aku sekarang ini.

--------------------------------------

Seorang penyair adalah mesin pencipta kebahagiaan.
Kebahagiaan mutlak untuk dirinya sendiri.
Dan katanya seorang penyair berguna kalau syairnya berguna untuk orang lain.
Begitu memuakkan kalau semua hal yang ada selalu dikaitkan dengan fungsi.

Syair yang diciptakan oleh penyair adalah wujud kebahagiaan berupa pelampiasan.
Pelampiasan perasaan, pikiran, imajinasi, dan semua hal yang mungkin tidak bisa dilihat.

Menurutku pribadi tidak semua syair memiliki fungsi untuk orang lain,
Itu karena syair benar-benar egois milik penciptanya sendiri.

Apa yang ada di dalam kepala orang,
yang paling mengerti adalah orang yang punya kepala.

Mana bisa orang lain tahu apa yang ada di kepala orang lain?
Kalau menerka-nerka itulah jawabannya.

Seorang penyair adalah mesin pencipta kebahagiaan,
Seorang penyair adalah tuhan, yang bisa menciptakan apa saja sesuai yang dipikirkannya dalam wujud syair.


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Profesi penyair sama dengan profesi yang lainnya,
ada prosesnya dalam penciptaannya.

Meluangkan waktu,
meluangkan pikiran,
meluangkan tenaga,
berusaha merangkai dan menghubungkan segala sesuatu,
dan tentunya ada hasil yang terlahir, bahasa sok senimannya adalah karya.

Kata karya adalah kata yang ora mbejaji,
ada banyak orang yang seakan-akan mengerti tentang karya, kemudian menggunakan kata karya sebagai salah satu bahan untuk bertanya. Sombong dan melecehkan masuk hitungan.
Aku merasa alergi dengan kata ini.

Mana karyamu?
Apa ini bisa disebut karya?

Ini adalah kata yang sering terdengar dari seorang penjajah.
Usaha penjajahan, pelecehan, penghakiman, penghabisan, dibuat seperti sebuah pertanyaan atas nama karya.

Karya?
Imut sekali bukan? :D

-----------------------


Aku merindukan profesiku yang dulu,
perlawanan atas penindasan,
keadilan atas ketidak-adilan,
kebangkitan dalam keterpurukan,
suara dalam sepi,
cahaya dalam kegelapan,
dan segala macam keajaiban lainnya.


-----------------------------

Salam #mawarnakal oleh calon mantan penyair,
semoga hal ini tidak pernah terjadi.

Obrolan Semalam


Aku hampir sesak bernafas karena obrolan temanku di dunia maya, tertawa alasanku.

Kami saling kenal sudah beberapa tahun yang lalu, sejak dimulainya jaman abu-abu dan sampai sekarang dimulainya jaman akhir jaman, kami masih sering berkomunikasi di dunia maya.
Temanku ini tinggal jauh di desa, sedangkan aku berada di kota.

Obrolan tadi malam benar-benar begitu menggelikan.

Temanku ini sudah lulus kuliah,
tempat kuliah menjadi tujuan utama anak-anak yang lulus sekolah,
banyak orang rambut pirang yang kuliah disana, itu berarti tempatnya kuliah benar-benar diperhitungkan di luar negeri.

Tempatku kuliah biasa-biasa saja,
tidak ada yang sukses di bidangnya,
paling-paling tenar karena karya seseorang, bukan pekerjaannya.
Konon katanya tempatku kuliah adalah pabrik para tenaga pengajar.
Sudah ternama dimana-mana., itu konon katanya.

Persamaan tempat kuliahku dan tempat kuliahnya ternyata adalah sama-sama pencetak pengangguran.
Memang setiap tempat kuliah pasti selalu mencetak pengangguran, tetapi selalu dtutup-tutupi.


Tempat kami memberikan fasilitas yang memadahi,
Tempat kami adalah mesin pencetak orang-orang berkualitas.
Tempat kami adalah tempat yang ternama, tidak usah ragu.
Sekolahkanlah anak anda di tempat kami.

Kata-kata tersebut selalu berada di tempat yang memiliki kesempatan untuk promosi jurusan, fakultas, dan kampusnya.

---------------------------------------------------------------------------------------------


Teman Rosena : Apa kabar bos?

Rosena : Baik. Apa kabar juga kamu?

Teman Rosena : Baik. Eh, ada lowongan pekerjaan?

Rosena : Bukannya kamu berijazah hukum ya?

Teman Rosena : Ijasah saat ini tidak berguna.

Rosena : Serius kuwi?

Teman Rosena : Iyo, tenanan. Kamu bekerja dimana sekarang?

Rosena : Belum punya pekerjaan tetap. Masih menjual diri dan menggerluti dunia hitam.
Bisa dibilang masih menganggur.

Teman Rosena : Kuliah ki mung buang-buang wektu karo duit.

Rosena : Sek penting ojo ngomong ngono karo wong sek ra ngerti.
Aku sek ora ngerti yo melu dadi ngerti. ha ha ha

Teman Rosena : Paling cilaka aku,
kalau tidak memberitahukan sesuatu yang sebenarnya/ tidak memberitahu kebenaran, aku bisa terkena pasal pembiaran bos.
Aku hafal sekali pasal itu

Rosena : Oh begitu? Salamt malam ya bro es ha. Saya mau tidur dulu.
Malam ini aku sepertinya aku akan bermimpi indah.

---------------------------------------------------



Salam #mawarnakal ,
Salam panas dari keadaan yang sesungguhnya :D

Rabu, November 13, 2013

Judi



Grandis : Ada lowongan pekerjaan lho.

Mawar Nakal : Dimana?

Grandis : Tempat dimana harus meninggalkan rasa nasionalisme.
Di luar negeri, gajinya belasan juta per bulan.

Mawar Nakal : Rasa Nasionalisme apa? Kerja dimana?

Grandis : Di (sensor).

Mawar Nakal : Oh disana? Gajinya memang besar.
Tapi bagaimana kalau aku bernasib seperti TKI yang lain?

Grandis : Ini bukan TKI, gaji TKI tidak sampai segitu.

Mawar Nakal : Syaratnya apa saja?

Grandis : Kamu cukup datang ke (sensor), nanti ketemu aku disana.
Transportasi itu urusanmu sendiri.

Mawar Nakal : Terima kasih informasinya.


-------------------------------------------


Kupu Nakal : Sudah mendapat pekerjaan lain selain (sensor)?

Mawart Nakal : Belum, aku masih jual diri.

Kupu Nakal : Ada pekerjaan lho. Bisa berlayar ke luar negeri dan dibayar.

Mawar Nakal : Ada urusan dengan paspor dan visa?

Kupu Nakal : Iya.

Mawar Nakal : Aku tidak begitu tertarik.

Kupu Nakal : Gajinya menggiurkan, bekerja setahun bisa mendapatkan ratusan juta.

Mawar Nakal : Aku pikirkan dulu.

Kupu Nakal : Jangan lama-lama berpikir, kapal segera berlayar.

-----------------------------------------------------------------

Grandis : Kali ini aku membawa kabar baik.

Mawar Nakal : Apa itu?

Grandis : Tempat yang bisa menghasilkan uang. Salah, tempat bermain-main yang bisa menghasilkan uang.

Mawar Nakal : Apa syaratnya?

Grandis : Setiap hari harus rajin absen. Pakai pakaian rapi.

Mawar Nakal : Aku ingat sesuatu. Aku tida punya pakaian rapi.

Grandis : Syaratnya harus rapi.

Mawar Nakal : Aku sadar sesuatu kenapa aku tidak punya pakaian rapi, karena aku tidak suka pakaian rapi. Aku saja jarang pakai baju.

Grandis : Kalau begitu tetap saja jual diri di dalam rumah. Yang penting menghasilkan sesuatu.

----------------------------------------------------------


Untuk mendapatkan uang harus keluar uang terlebih dahulu.

Ini bukan mencari penghasilan.
Ini namanya judi.

Dan judi adalah sesuatu yang haram.


-------------------------------------


Untuk mendapatkan sesuatu harus mengeluarkan sesuatu terlebih dahulu.
[ Ini bukan membahas anak ]

Kalau begitu tidak ada kehidupan yang halal, toh semua dasarnya berasal dari judi.

------------------------------------------------------------------------------------

Kupu Nakal : Kamu membicarakan judi, apa kamu berniat menjadi penjudi?

Mawar Nakal : Ya. Aku baru sadar aku adalah seorang penjudi sejak lahir, ha ha ha

--------------------------------------------------------------------------------------

Ini taruhanku, mana taruhanmu..!?



( Foto : Kupu Nakal )

Rabu, November 06, 2013

Pembodohan Di Bangku Sekolahan

 ( foto : Wisnu Asa Ajisatria )


Setelah sekolah berlama-lama, apakah ada jaminan hidup menjadi lebih baik?

Konon katanya iya,
kalau berhasil menempuh pendidikan,
kalau berhasil menuntut ilmu,
kalau berhasil mencari pengalaman,
kalau berhasil mendapat ijazah,
dan kalau-kalau yang lain.


Siapa yang menjamin?

Jawabannya adalah tidak ada.

Sukses tidak ditentukan oleh berapa lama menempuh pendidikan,
apalagi sekedar berapa banyak ijazah yang dimiliki.


-----------------------------------------------------

Aku pernah tahu sepasang majikan bodoh,
bisa dibilang bodoh karena SD saja tidak lulus.

Tetapi tunggu dulu,
sepasang manusia tidak wajar ini berbeda dengan yang lain.

Mereka cukup dipandang di suatu kota tertentu,
di dunia bisnis yang mereka jalani mereka cukup terkenal.

Walau pun mereka terbukti bodoh dalam bidang akademik,
tetapi ternyata anak mereka adalah cum laude.

Buah tidak jauh dari pohonnya,
berpendidikan atau tidak, ternyata kembali lagi ke rutinitas sehari-hari.

Sepasang makhluk tidak wajar tersebut tidak pernah merasa bahagia walau pun hidupnya bergelimang harta.
Harta mereka sungguh berlimpah seperti di dongeng-dongeng,


Sayangnya mereka punya kesombongan fatal. 
Aku SD saja tidak lulus bisa kaya seperti ini,
kamu sekolah lebih tinggi dari aku kenapa tidak lebih kaya dari aku.

Tidak jarang juga mempertanyakan "kamu itu siapa" kepada orang-orang yang berjasa di sekitarnya?
Padahal tanpa adanya orang-orang disekitarnya sepasang makhluk tidak wajar tersebut mungkin sudah jadi hiasan museum karena kelangkaannya.

Sungguh disayangkan anak tunggalnya ini memiliki pola pikir seperti orang tuanya yang tidak wajar.


Tidak peduli memiliki ijazah sebanyak apa pun, cum laude sekali pun,
kalau cara berpikirnya tidak wajar tetap saja hidupnya tidak wajar.

Satu lagi fakta pendidikan tinggi tidak mempengaruhi cara berpikir dan gaya hidup.


 ----------------------------------------------------------------------------------


Aku pernah punya teman anak seorang tukang becak.
Dia bersekolah di universitas cukup ternama di Indonesia secara cuma-cuma, karena kepandaiannya.

Kehidupan di keluarganya cukup menyenangkan.

Pintu selalu terbuka untuk siapa saja,
kehidupan khas orang jaman dulu yang belum tersentuh perkembangan yang memuakan.

Bersikap ramah kepada siapa saja,
Menganggap keluarga kepada siapa saja yang dikenalnya,
Walau pun terkesan menyenangkan tetapi aku malah kasihan kepada orang-orang seperti mereka.

Mereka sangat mudah ditipu karena kebaikannya sendiri.
Memang, lemah-lemah teles sek neng ndhuwur sek mbales,
tetapi tetap saja ada rasa kasihan kepada orang-orang baik seperti mereka.

Hubungan pertemanan kami pun harus berakhir,
Setelah aku tahu temanku itu ternyata jalang.

Aku paling benci kepada orang-orang jalang.

Pernah dia cerita kepadaku,
ada ayam salah berkokok sewaktu dia di desa,
dan ternyata dia hamil.

Dia sangat ketakutan,
dia kemudian bernazar, tidak akan bermesum ria lagi,
secara rutin dia beribadah pada jam-jam tertentu.

Aku tidak tahu apa yang terjadi.
Katanya dia tidak hamil lagi.

Tidak tahu, memang dia yang tidak hamil sejak awal,
atau mungkin mitos ayam berkokok benar-benar tidak ada,
atau mungkin bisa jadi tuhan sedang galau atas kehamilannya.

Kalau urusan mesum tuhan tidak masuk hitungan,
beberapa waktu kemudian aku malah menangkap basah dia sedang bermesum ria,
aku memang tidak melihatnya, tetapi hanya mendengarkannya saja.


-------------------------------------------------------------------

Sempat terlintas di pikiranku,
apakah semua cum laude hidupnya jalang?

Terlihat akademik sekali di depan tetapi ternyata jalang di belakang?

---------------------------------------------------------------------

Ijazah cuma selembar bukti kuantitas.

Kualitas siapa yang tahu?

--------------------------


Aku selalu penasaran tentang penilaian guru kepada muridnya.


Ketika seorang guru memberikan angka 8,
apakah dia benar-benar yakin murid tersebut pantas diberikan angka 8?

Apakah guru tersebut yakin murid itu mengerjakan secara jujur?
Apakah guru tersebut yakin murid itu memang mampu mengerjakan, bukan secara kebetulan?


Aku pernah bertanya kepada seorang guru,
bagaimana hukumnya kepada murid yang tidak jujur tetapi nilainya bagus?

Katanya biarkan saja,
biarkan saja dia menanggungnya sendiri di masa depan, maksudnya sewaktu sudah bekerja.
Apakah dia nanti benar-benar mampu atau tidak.

Guru tersebut menjawabnya tanpa memikirkan murid-murid yang nilainya lebih rendah.

Aku tidak bertanya lagi,
aku khawatir nanti cuma akan dijawab : lemah-lemah teles, sek neng ndhuwur sek mbales.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika banyak murid-murid lulus sekolah,
tetapi mereka tidak bisa bekerja,
entah karena memang tidak berkualitas, atau mungkin ijazah yang tidak memadahi,
siapa yang merasa bersalah?
Siapa yang bisa disalahkan?

Menurutku salah si murid sendiri yang bersekolah,
Kenapa juga mereka tidak berkualitas?
Kenapa juga ijazah mereka tidak memadai?


Kalau memang itu fakta yang terjadi,
buang saja ijazahmu, anggap tak pernah punya ijazah.

Selesai?
Ya, memang harus begitu.

Lalu bagaimana dengan biaya, waktu, perjuangan, kejujuran, dan segala macam kebodohan selama proses mendapatkan ijazah?

Yah..? Yang namanya penyesalan selalu ada di belakang.
Aku akan menjawab itu dengan ngakak.

-----------------------------------------

Turut bersuka cita atas murid-murid yang sudah berijazah,
walau pun kalian pengangguran, setidaknya kalian adalah pengagguran yang berijazah.. :D


salam #mawarnakal dari bangku pendidikan ;)





Jumat, November 01, 2013

Bu, Mengapa Ayam Dapat Mendengar, Tetapi Saya Tidak?





Membaca kalimat pertanyaan tersebut rasanya sungguh mengerikan. 

Aku sudah bisa memperkirakan siapa yang menanyakan hal itu. 
 


Mungkin kalau aku yang ditanya..?
Aku akan menjawab seperti ini. 



Kamu tahu malaikat?
Di dalam dongeng-dongen dan di dalam kitab suci, malaikat adalah makhluk yang sempurna. 

Fisik mereka sempurna, 
kalau malaikatnya laki-laki wajahnya tampan, 
kalau malaikatnya perempuan wajahnya cantik. 

Mungkin si anak tadi anak akan mengangguk. Mungkin.
Aku sangat berharap dia pernah mendengat kata malaikat, dan sedikit mengerti tentang tokoh yang bernama malaikat. 



Kamu tahu kalau kamu adalah malaikat?
Salah satu tugas malaikat adalah memberikan kabar baik, kabar yang benar tentunya.
Tidak ada malaikat yang berbohong satu kali saja. 

Malaikat adalah sosok yang jujur. 

Kamu bisa mengatakan kabar baik kepada orang lain, kepada banyak orang.
Katakanlah, bisa mendengar adalah sesuatu yang menyenangkan. 
Itu adalah sebuah kebenaran.

Tidak semua orang memiliki kesempatan seperti itu, 
oleh karena itu, pergunakanlah dan rawatlah telingamu dengan baik dengan cara mendengarkan segala sesuatu yang baik. 

Kamu memiliki kekurangan tidak bisa mendengar, 
aku sangat yakin sekali kamu memiliki kelebihan yang lain. 

Dan juga, sebenarnya kamu adalah guruku,
aku belajar banyak dari kamu. 


--------------------------------


Status di sosmed tersebut adalah status adik angkatanku yang ternyata mengajar di sebuah sekolah luar biasa. 
Sekolah Luar Biasa adalah hal yang membuatku tertarik setelah rumah sakit jiwa. 

Aku dulu punya cita-cita yang sungguh aneh,
Aku ingin menjadi sukarelawan di rumah sakit jiwa.


Aku kurang tahu apakah karena kedua alasan ini aku dulu ingin belajar psikologi?

----------------------------------------------------------------------------------


Pelajaran tidak selalu didapatkan dari orang yang memiliki kelebihan,
tetapi juga bisa dari orang lain yang memiliki kekurangan. 


Kali ini aku akan sedikit membual, 
semua ada hikmahnya, semuanya kembali kepada diri sendiri yang akan merenungkannya. 

-------------------------------------------------------------------------------------------


Hari ini tanpa salam #mawarnakal :(

Rabu, Oktober 30, 2013

Tidak Bisa Menulis


Memaksakan diri untuk menulis rasanya sungguh membuat diri sendiri merasa seperti orang bodoh.

Seperti sewaktu diajak orang berbicara,
ketika ditanya hal yang sepele tetapi tidak bisa menjawabnya dengan mudah begitu saja.

Untuk menjawab pertanyaan yang sepele harus memikirkan secara mendalam dengan memikirkan berbagai filosofi per kata yang nantinya akan digunakan.

Ini adalah fase yang sungguh mengerikan.
Ini adalah fase terbodoh yang pernah aku ketahui.

Catatan Cinta Seorang Pelacur




Kenapa nama mawar, atau nama bunga indah lainnya seringkali dijadikan sebagai nama samaran korban pelecehan seksual? 
Apa karena semua yang cantik dan menarik sudah diseragamkan untuk dilecehkan? 
Atau mungkin sengaja dibiasakan untuk dilecehkan?

Aku suka mawar karena mawar adalah bunga yang indah.
Semua orang punya sisi indahnya masing-masing, begitu juga sisi buruknya.
Seperti kelopak bunga mawar, dan tentu juga durinya.
 
Bunga mawar tidak munafik menurutku, mewakili sekali bentuk manusia.
Bukan berarti bunga yang lain tidak bisa mewakili manusia pada umumnya.

Bunga bangkai contohnya, terlihat besar, megah dan mewah, tetapi ternyata menghasilkan bau yang sangat busuk. Itu mewakili manusia sekali, terlihat istimewa dari jauh, dan dari dekat ternyata..?

Ingat bunga bangkai aku menjadi ingat dengan lelaki. 
Kenapa nama samaran di berita kriminal tidak ada yang menyebutkan penjahat kelamin seperti laki-laki sebagai bunga bangkai?

Apa mereka special sehingga tidak pernah dipublikasikan kebusukannya?
Apa cuma perempuan saja yang layak disebut jalang?
apa cuma perempuan saja yang pantas dibilang murahan?

Padahal lelaki jalang berjumlah tidak sedikit.
Banyak yg menjual diri demi hanya mendapat selangkangan, atas nama cinta.

Ada yang menggoda dengan menyombongkan diri, membuat semua perempuan terpesona.
Ada juga yang mencari akal untuk dikasihani agar bisa meminta ini itu.
Apakah itu tidak jalang?
Harga diri mereka digadaikan dengan kepura-puraan, apa tidak murahan?

Berbagai nama bunga yang indah tidak lebih hanya sebagai cemoohan dan alasan-alasan lain yang hina.
 
"Sebut saja bunga" , apa tidak ada yang lain?



------------------------------------------------------------------

Ini adalah prolog novel, " Rosena, catatan cinta seorang pelacur ".
Buku ini nantinya akan menceritakan perjalanan cinta seorang pelacur, seperti kumpulan cerpen, tetapi bab satu dengan bab yang lainnya nanti terkait.
Tentunya tokoh utamanya bernama rosena, nama kesukaanku.. :D

Tetapi,
Novel ini tidak jadi dilanjutkan, padahal sudah berjalan beberapa bab, 
alasan utamanya adalah aku sudah berpikiran buruk nantinya novel ini akan menjadi aib apabila diterbitkan.


Aku takut dengan pertanyaan : 

Apa tidak ada yang bisa dibahas selain pelacur?
Apa tidak ada sesuatu yang lebih baik yang bisa dibahas?

----------------------------------------------------------

Aku tertarik dengan pelacur, 
Aku tidak melihat dari sisi mesum,
Aku melihatnya dari sisi kepribadiannya. 


Bagaimana bisa seseorang seseorang hidup di 2 dunia?
Menurutku ini adalah profesi yang cukup sulit. 

Di sisi lain dia harus mau melayani nafsu mesum siapa saja yang menginginkannya,
tetapi di sisi lain dia harus menjalani kehidupan sehari-hari seperti manusia biasa pada umumnya.

Ada yang harus menyimpan profesinya sebagai pelacur. 
Menyembunyikan sesuatu, apalagi yang tidak baik, adalah hal yang cukup berat. 

Ada yang secara terang-terangan mempublikasikan profesinya.
Menurutku bukan karena tidak punya malu, tetapi aku lebih memandangnya sebagai sarana pelampiasan atas susahnya kehidupan yang dia jalani. 


Pengakuan sebagai seorang pelacur adalah sebuah perlawanan. 

" Aku adalah pelacur, kamu lantas mau apa? "
Sungguh heroik sekali kalimat tersebut.

----------------------------------------------------------------

Aku tertarik kepada pelacur, yang seringkali dibilang orang adalah perempuan kemayu, kegatelan, mentel, tidak tahu diri, dsb. 

Ya.. Menurutku mereka harus berperilaku kementel-mentel karena profesi mereka memang menuntut mereka seperti itu. 



Lain halnya dengan perempuan norak sok kekinian yang berperilaku kementel-mentel,
entah kenapa aku selalu ingin melemparnya dengan kursi kalau melihat wanita menjijikan seperti itu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------


Ada yang lucu ketika aku membandingkan seorang pelacur dan seorang perempuan norak. 

-Pelacur memamerkan tubuhnya agar memancing birahi orang yang melihatnya. 
-Perempuan norak memamerkan tubuhnya, tetapi sudah tidak ada lagi yang penasaran dengannya. Dan tak jarang pula ada yang langsung menghakimi dia dengan perempuan murahan.


Ini adalah hal konyol yang sering aku lihat,
banyak yang berpikir apabila dengan berpakaian seksi (sebut saja norak) maka banyak orang yang akan tertarik/ penasaran dengannya. Jawabannya tidak.. xD

Salam #mawarnakal ;)

Minggu, Oktober 20, 2013

Catatan Akhir Nde Nyu Jurne


Surat cinta untuk teman-teman buruh korban sepenjajahan,

                                  
Untuk Bu Yanti, pembantu rumah tangga yang perkasa,
Saya tahu ibu dulu mantan kuli bangunan, tetapi tidak selayaknya seorang yang berstatus pembantu rumah tangga dipaksa untuk mengangkuti keranjang dengan berat beberapa kilo dagangan milik majikan tanpa uang tambahan,

Saya tidak bilang ibu bodoh karena manut majikan 100%,
Saya mau bilang ibu adalah 100% orang lugu yang dimanfaatkan keberadaannya.

Kesetiaan ibu selama bertahun-tahun dibalas oleh majikan dengan kesetiaan merendahkan dan menganggap remeh,
oh iya, caci maki dan pelecehan tiap harinya belum dihitung.

Saya kemarin senang ibu berani bolos bekerja selama beberapa hari,
Sayangnya ibu cuma menantang sesosok setan bernama majikan,
majikan sudah takut kehilangan ibu, tetapi malah ibu balik lagi.

Ibu bilang, "Saya sudah tidak mau bekerja di tempat itu lagi. Tetapi si siti, pembantu yang baru bekerja minggu di rumah itu takut sama juragan. Saya juga punya anak perempuan seumuran dia. Saya ingat anak saya, saya kasihan mas. Akhirnya saya balik lagi. "

Ibu masih sempat merasa kasihan?
Padahal saya kasihan sama ibu.


Bu, segeralah mendapat kemerdekaan.

Ingat si Heru? ingat si Bujel?
Mereka sudah merdeka, ibu kapan?

Segeralah merdeka Bu.

Terima kasih selama ini sudah berbuat baik kepada saya di tenpat penjajahan.

Sekali lagi,
Segeralah merdeka Bu.


------------------------


Untuk Karmono, seorang menteri taman,

Dulu Kang Mono bilang ingin pergi dari tempat penjajahan tetapi tidak punya alasan.
Aku sudah membuatkan alasan, kapan kang Mono pergi?

Apa kang Mono tidak ingin bertemu dengan Heru dan Bujel di kampung halaman?
Aku saja ingin kembali bertemu dengan mereka, masa kang Mono tidak?

Aku rasa kang Mono sudah ditunggu kepulangannya,
aku yakin sekali mereka akan menjamu kembalinya kang Mono dan membuat pesta kecil-kecilan setibanya kang Mono di kampung Halaman.


Sebenarnya aku ingin sekali mendengar kang Mono bilang kepada majikan,

"Bu, saya mau pamit beberapa hari, kakak saya mau menikah."


Tapi ternyata aku yang kabur lebih dulu karena tidak betah.
Di sisi lain aku berpikir kang Mono adalah seorang pengecut,
di sisi lain aku berpikir kang Mono adalah orang yang super sabar.


Kalau ada kesempatan aku ingin kita menghabiskan waktu bersama,
sekedar ngrasani majikan atau berbagi cerita bodoh.


------------------------------------------------------


Untuk Kang Egy, sopir pribadi kesayangan majikan,


Daripada diberi uang tambahan uang tutup mulut,
Lebih baik kang Egy memeras majikan karena perselingkuhannya, ha ha ha

Lain kali semoga kita mendapat kesempatan untuk berbagi cerita ya kang.. :D


-----------------------------------------------------------------------------

















Harga Sebuah Kebebasan..


Grandis : Kamu meninggalkan statusmu sebagai buruh dengan penghasilan beberapa ratus ribu per hari?

Mawar Nakal : Beberapa ratus ribu per hari tidak cukup untuk membayar kebebasanku.

Grandis : Lantas berapa harga yang pantas didapatkan untuk sebuah kebebasan..?

Mawar Nakal : Jawabannya..? Berapa harga yang harus dibayar untuk dapat berada di dekat seorang kekasih?

Grandis : Kalau itu..? Kalau aku tidak perlu membayar.

Mawar Nakal : Ya itu. Memang itu jawabannya. Tidak perlu ada bayaran untuk urusan kebebasan.


----------------------------------------------------------------------------------------------------

Grandis : Kalau urusan kebebasan memang tidak memerlukan bayaran?
Ehm, lalu bagaimana seorang pelukis bisa hidup?

Mawar Nakal : Pelukis melukis untuk apa?

Grandis : Untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari.

Mawar Nakal : Berarti urusannya adalah biaya hidup bukan kebebasan.

Grandis : Oh iya, benar juga.

Mawar Nakal : Urusan kebebasan adalah urusan bebas berekspresi, bebas melukis, bebas melukiskan apa saja, tanpa terkecuali. Mungkin, sepertinya begitu.

Grandis : Lalu apa yang didapatlan seorang pelukis yang melukiskan sesuatu?

Mawar Nakal : Minimal sebuah kepuasan tentunya, bisa jadi disusul oleh kebanggaan, dan masih ada juga yang lain-lain.

Grandis : Walau tidak dibayar?

Mawar Nakal : Kalau urusan bayaran, tentunya akan merasa puas mendapatkan bayaran yang cukup, dan akan bangga karena memiliki pendapatan lebih dari orang-orang di sekitarnya.
Tapi masalahnya kalau itu adalah urusan bayaran. Kepuasan dalam urusan kebebasan tidak bisa dibayar berapa pun jumlahnya.


------------------------

Grandis : Sebagai manusia biasa aku bertanya apakah kamu tidak sayang meninggalkan majikanmu yang konon katanya mengerikan itu?

Mawar Nakal : Sebagai manusia biasa aku menjawab tidak ada rasa menyesal sedikit pun. Itu urusan materi, itu urusan uang, masalah yang amat sangat kecil.

Grandis : Belum tentu kamu mendapat penghasilan sebanyak ini di lain waktu?

Mawar Nakal : Kalau aku mempertahankan pekerjaanku sebagai orang jajahan, belum tentu aku memperoleh kebebasanku di lain waktu.

-----------------------------------------

Grandis : Memang bukan aku yang kehilangan gaji beberapa ratus ribu per hari, tapi kenapa aku ikut gregetan.

Mawar Nakal : Yang bilang begitu tidak cuma kamu.

Grandis : Apakah berarti aku benar?

Mawar Nakal : Aku tidak tahu. Tetapi apa yang diketahui dan dipercaya oleh orang banyak belum tentu benar.

Grandis : Jadi sebenarnya bagaimana?

Mawar Nakal : Sebenarnya, faktanya, kebebasan adalah sesuatu yang tidak bisa diberi harga.

Grandis : Tidak bisa dihargai?

Mawar Nakal : Bukan begitu. Masih bisa dihargai, tetapi tidak bisa dibayar.

-----------------------------------------------------------------------------


Grandis : Kalau aku punya yang 67 ribu, apakah aku bisa membayar kebebasanmu dengan memberikan 67 ribu kepadamu?

Mawar Nakal : Belum. Kamu harus memberiku kebih dari 67 ribu.

Grandis : Bagaimana kalau aku pinjam dari temanmu seribu, apakah bisa membayar kebebasanmu?

Mawar Nakal : Bisa!

Grandis : Aku harus meminjam siapa?

Mawar Nakal : Aku tidak tahu dan tidak mau tahu. Yang aku tahu kamu harus membayar kebebasanku dengan lebih banyak dari apa yang kamu miliki. Itu adalah harga yang adil.

---------------------------------------------------------------------------


Harga sebuah kebebasan?

Tidak perlu ada bayaran untuk urusan kebebasan.

---------------------------------------------------

Banyak kesempatan untuk memiliki membuka pikiran di tempat terbuka,
Begitu juga sebaliknya apabila berada di tempat tertutup.


Salam #mawarnakal dari tempat suram dimana matahari hampir tak terlihat.

Jumat, September 27, 2013

Gawe Perkoro Ora Duwe Toto


Deso mowo coro, negoro mowo toto.
Ora usah golek perkoro, ndak malah kelangan nyowo.

--------------------------------------------------------

Beberapa waktu ini ada-ada saja alasan untuk kena marah.
Untuk aku ya baru beberapa waktu ini, lain halnya dengan mereka-mereka yang sudah terbiasa kena marah tanpa alasan yang masuk akal.

Aku serasa menjadi saksi bisu atas penjajahan,
sesekali aku juga menjadi korban penjajahan agar aku tahu pasti apa yang dirasakan oleh orang-orang jajahan lainnya.


Aku tidak habis pikir bagaimana mereka bisa bertahan dengan keadaan terjajah?

Ini urusan waras dan tidak waras, ada yang bilang nrimo.
Ada yang bilang wes kulino, dan ada yang bilang wes kebal.

Aku yakin mereka dulu merasa terjajah tetapi lambat laun mereka sudah terbiasa.
Ini adalah pemikiran yang berbahaya.
Dan amat sangat berbahaya lagi kalau cara berpikir seperti ini disebarluaskan.

Ini bukan masalah pemberontakan,
ini masalah menghargai kehormatan orang lain,
ini masalah menghormati keberadaan orang lain.

Aku dan orang-orang disekitarku sengaja dibuat agar mereka berpikiran bahwa mereka adalah benar-benar orang terjajah yang tidak bisa melawan.
Tidak dihargai keberadaannya,
dan dianggap keberadaannya, sengaja dicari-cari sewaktu dibutuhkan sebagai kambing hitam.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Deso mowo coro, negoro mowo toto.


Aku paham sekali arti kalimat tersebut.
Sebagai pendatang mau tidak mau harus mengikuti apa yang sudah ada.

Tetapi aku rasa tidak untuk berurusan dengan penjajahan.

-----------------------------------------------------------

Orang terjajah ada, ditakdirkan untuk merdeka.
Orang terjajah ditakdirkan untuk dimerdekakan, dan memerdekakan.

Sesudah dapat memerdekakan dirinya sendiri,
seharusnya orang-orang jajahan yang sudah merdeka, mereka juga memerdekakan orang-orang jajahan yang lainnya.


Aku sangat khawatir dengan keadaan orang-orang disekitarku.
Aku khawatir kalau mereka tidak sadar, terbiasa, dan tidak ingin memerdekakan diri mereka sendiri.

Aku takut kalau mereka terbiasa dengan keadaan terjajah, besar kemungkinan kalau penjajahan adalah sebagai salah satu kegiatan rutinitas.



Setiap ada perlawanan kecil ada-ada saja orang lain yang menjadi dampaknya.
Hal ini membuat mereka tidak ingin melakukan perlawanan, mereka terlalu takut tentang keadaan orang lain daripada keadaan diri sendiri.

Ini lucu.
Bagaimana bisa membuat orang lain bahagia kalau diri sendiri tidak bahagia?

Bahagia adalah hal yang relatif.
lebih sempit lagi, bagaimana bisa membuat orang lain merdeka kalau diri sendiri belum merdeka?


-------------------------------------------------------------------------------------------------


Nde nyu jurne kali ini bukan urusan antara atasan dan bawahan,
tetapi antara majikan dan orang jajahan.

Deso mowo coro,
Gawe perkoro ora duwe toto.


Hari-hari terasa semakin nakal tak masuk akal..

Senin, September 23, 2013

Mburuh


Sebuah pertanyaan untuk orang-orang yang sering koar-koar di jalanan, di televisi, dan para jagoan diskusi yang selalu membahas buruh.
Mereka seolah-olah tahu benar kehidupan buruh, dan mereka terlihat sedang memperjuangkan hidup  mereka agar menjadi lebih baik lagi.

Apakah mereka pernah merasakan jadi buruh?


--------------------------------------------------

Sebelum aku menjadi buruh di hari pertama,
di rumah majikan sudah ada 3 buruh sebelumnya, mereka makan dan tidur disana.

Jam kerja semena-mena,
perlakuan dihina-hina,
hari-hari mereka terlunta-lunta.

Baru 3 hari bekerja, aku pun sudah sama seperti mereka.
Pada awalnya aku berpikir, ini adalah hubungan wajar antara majikan dan orang-orang yang dibayarnya.

Ternyata tidak, ini adalah penjajahan.

---------------------------------------

Lebih busuk lagi,
majikan tidak hanya berperilaku semena-mena kepadaku,
dibelakangku pun dia masih saja menjelek-jelekanku.

Aku tahu berita itu dari 2 buruh lainnya,
mereka buruh yang lain lagi.


Kedua buruh ini lebih dipermalukan lagi hari-harinya,
Mereka dipanggil dengan cara diteriaki.

Kalau  majikan belum puas,
mereka dipanggil dengan speaker dan sirene mobil ambulance.

Ini serius sebuah fakta.

Aku sering berpikir,
ternyata ada juga manusia mencari uang dengan cara dihina dan dipermalukan di depan umum.
Selain badut dan pelawak.

---------------------------

Rumah majikan amat sangat luas,
ada lahan kosong yang dijadikan, luasnya..?
Luasnya kira-kira..?
Nah, sebesar gedung pertunjukan teater, lebih besar sedikit.

Di sisi lainnya ada tanah lapang yang tidak dirawat.
Benar-benar tidak dirawat karena tidak tahu akan dipergunakan untuk apa lahan kosong itu.

Di sekeliling rumah terdapat taman dan kolam ikan,
ada juga gazebo yang terdapat di tengah-tengah kolam ikan.
Konon katanya, batu pijakan dari taman ke gazebo seharga 1 juta per buah.
Dan kaca yang dijadikan alas gazebo seharga 25 juta.

Rumah majikan lebih mewah daripada rumah yang pernah aku lihat di televisi.

-----------------------------------------------------------------------------

Aku tinggal di sebuah rumah khusus buruh bersama 3 buruh lainnya.

Suatu ketika aku membuat permainan,
Salah satu diantara mereka ada yang dipanggil bos.

Mereka bertiga menyetujui permainan itu,
aku pun juga memanggil salah satu diantara mereka dengan panggilan bos.


Ada kebahagiaan dibalik sedikit kebodohan,
sekedar untuk bersenang-senang menjalani rutinitas busuk yang tidak masuk akal.


Permainan bodoh itu tidak mengubah hidup mereka,
tetap setidak membuat hari-hari mereka sedikit menyenangkan.


Mereka tidak pernah menjadi bos dan tidak pernah memiliki majikan yang menghargai mereka, hari-hari mereka benar-benar tidak menyenangkan.
Aku cuma membuat pengalaman baru untuk mereka,
Pengalaman dipanggil dan dianggap bos, dan juga pengalaman untuk memiliki majikan yang tidak semena-mena.

Permainan bodoh ini adalah hiburan paling menyenangkan di rumah majikan.

-----------------------------------------------------------------------------

Sangat disayangkan permainan bodoh itu hanya berjalan tidak lebih 1 minggu,
1 buruh akhirnya menyerah dan pamit kerja dari rumah majikan.

Yang disesalkan adalah hilangnya 1 teman baru,
dan yang patut dirayakan adalah kebebasan seseorang memiliki kembali pilihan hidupnya.

Perginya 1 orang buruh tidak membuat perbedaan berarti,
tidak tahu harus sedih atau bergembira,
hari-hari dijalani seperti biasa,
permainan menjadi kurang mengasyikkan.

-------------------------------------------

 Salah satu percakapan antara buruh dengan buruh harian.


Heru : asu kok. aku mau digawe isin juragane bahan bangunan neng kono pas dikon blonjo juragane.

Pak Budi : Lha ngopo?

Heru : Kae takon-takon bayaran.

Karmono : Mbok jawab opo?

Heru : Wah, ojo ditakoke pak. Ndak aku isin.
           Njur juragane muni, nek aku ora njawab nota utangan juragane ora diwenehke.
           Gelem ora gelem njur tak jawab.

           Juragane wedhok muni ngene, Masya Allah, kae duite meh digowo mati.
           Iki bocah anyar tak bayar 750, kowe wes tahunan kok ora nganti semono.
           Wong sugihe ora umum kok yo cetile ora umum.

Pak Budi : Lha kowe muni, kula tak ndherek mriki mawon. Ngono goblok.

-----------------------------------------------------------------------------

Ini kalimat paling mengerikan yang pernah aku dengar secara langsung.
Kejadiannya ketika aku baru saja datang di rumah majikan.


Majikan : Gek ndang! Rasa kesuwen!

Heru : Nggih Bu.

Majikan : Nek kerjo ki sek saksek.
Kowe nek metu seko kene ora ono sek gelem nrimo kowe nyambut gawe.


Percakapan itu berakhir dengan perginya buruh itu 1 hari kemudian.

----------------------------------------------------------------------


Hari ini aku akan masih bertemu dengan buruh-buruh lainnya,
Aku belum tahu apa yang terjadi selanjutnya...



Hari ini tanpa salam #mawarnakal ,
hari hari ini tidak nakal, tetapi terasa brutal.








Senin, September 09, 2013

Memiliki banyak uang bukan berarti kehidupan menjadi lebih baik.


Sesudah menuliskan ini, 
Orang yang harus aku temui pertama kali adalah ibuku,
aku ingin bersujud di hadapannya.

----------------------------------

Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang.
Katanya.

Faktanya, tidak begitu.
Aku sudah membuktikannya sendiri.

-------------------------------------

Akhir-akhir ini aku selalu berada di sebuah gudang uang,
disana ada banyak sekali uang bergepok-gepok,
jumlahnya tidak terhitung,
jumlahnya tidak bisa dihitung.

Uang-uang tersebut tidak mampu menggoda orang disekitarnya, sedikit pun.
Uang itu terlalu menakutkan.
Mendengar kabarnya saja sudah membuat mak tratap, apalagi kalau melihatnya sendiri.

Pada waktu-waktu tertentu,
uang tersebut seperti beraroma bangkai yang membuat siapa saja menjadi muntah-muntah,
manfaat lain adalah uang-uang tersebut secara otomatis menjadi obat diet.
Pantas saja penghuni rumah beserta banyak pembantu disana tidak ada yang berbadan gemuk. 

Di film kartun sering digambarkan kalau ada yang pingsan dan dikibas-kibaskan selembar atau beberapa lembar uang, maka makhluk yang pingsan itu akan segera terbangun.
Sangat berbeda sekali dengan kenyataan yang aku lihat,
Disini banyak makhluk akan pingsan apabila dikibaskan dengan selembar uang.
Hampir semua makhluk ketakutan dengan uang-uang tak bertuan tersebut.

----------------------------------------------------------------------------

Uang panas yang terkena dingin ac tidak lebih hangat daripada uang dingin yang terkena panas matahari, lembab terkena keringat, dan berselimut debu.

Ini mungkin sulit untuk dimengerti, tapi ini benar,
ini fakta, ini benar-benar kenyataan.

Uang bukanlah hal penting.
Memiliki banyak uang bukan berarti kehidupan menjadi lebih baik.

--------------------------------------------------------------------

Beberapa hari yang lalu aku sempat berpikir untuk menjadi orang yang matrealistis,
tetapi tidak bisa, untungnya aku sadar, realistis, uang bukanlah segalanya.

Semua orang memang butuh materi dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi materi apa dulu yang dibutuhkan..?
Tentunya bukan uang.


-------------------------


Apakah dengan menjadi seorang hartawan akan menjamin hidup berbahagia?
TIDAK!

Aku bisa mengantarkanmu ke rumah seorang jutawan yang hanya bisa tersenyum beberapa hari sekali,
itu pun kalau hartawan tersebut sedang memiliki waktu luang yang dianggap tidak berguna,
hartawan tersebut merasa senang sekali kalau bisa tersenyum, padahal penyebab senyumannya hanyalah lawakan-lawakan murahan, dan sekedar basa-basi-busuk antara pembayar dan dan yang dibayar.

Hartawan tersebut sebelum dan sesudah kaya masih bermimpi,
di dalam mimpinya, dia merasa bahwa uang adalah segalanya, bisa mendapatkan semuanya,
dan bisa menyelesaikan semua permasalahan yang ada.

Tetapi kenyataannya,
hartawan itu hanya berbaju uang,
tinggal di dalam rumah uang,
yang dipijaknya bukanlah tanah, tetapi uang,
disekelilingnya ada taman-taman dan banyak kolam ikan, yang berbahan dasar dari uang,
semuanya terbuat dari uang.

Yang tidak disadarinya adalah orang-orang yang berada disekitarnya tidak terbuat dari uang,
mungkin dia pikir sama saja manusia dengan uang.

Mungkin sepanjang hidupnya hartawan tersebut hanya memiliki satu tujuan,
mati dikubur uang.

------------------

Ibuku tidak berhasil memiliki anak sebagai pemburu uang,
tetapi ibuku sudah berhasil memiliki anak yang tidak pernah silau, apalagi tersedak oleh uang.

Aku benar-benar merasa imut karena memiliki ibu yang realistis, bukan matrealistis.

-----------------------------------------------------------------------------------

tertanda, #mawarnakal yang sedang tumbuh di gedung uang.