Rabu, November 14, 2012

Harga Mati Sertifikasi

Saya rada muak dengan urusan sertifikasi,
seakan-akan semuanya dipandang berdasarkan sertifikasi yang dimiliki.

Sebut saja dokter,
salah satu orang yang dianggap berprofesi hebat,
tanpa praktek, dokter tersebut bukanlan menjadi orang yang berguna.

Dan,
bandingkan dengan seorang dukun beranak,
yang sembarangan membantu persalinan, dan selalu belajar lagi dalam setiap kesempatan.


Kira-kira mana yang akan dipilih?


Saya rasa terlalu picik untuk menilai seseorang berdasarkan sertifikasi.
Apakah mungkin kehidupan seseorang hanya bisa dilihat dari lembaran kertas?
Saya rasa itu tidak masuk akal.

Kalau memang sertifikasi sangat berguna sekali,
katakanlah sebagai jaminan hidup.

Betapa kasihan orang-orang yang tidak berkesempatan membuat sertifikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar