Minggu, November 18, 2012

Aksi Tipu-Tipu Dengan Bapaknya



Hari minggu adalah hari libur yang biasanya digunakan untuk acara keluarga,
maka bisa-bisa saja disebut hari keluarga.

Yang bisa berkumpul dengan keluarga tidak hanya orang-orang yang memiliki keluarga beranggota lengkap,
Anak-anak broken home juga boleh merasakan berkumpul dengan keluarganya,
biar pun mungkin untuk mereka rasanya tidak menyenangkan.

Broken atau bukan broken home bukanlah masalah,
yang masalah adalah status-status ora mutu di jejaring sosial setiap hari minggu.

Saya rada jengkel,
status-status serupa pada hari keluarga selalu bermunculan,
apakah orang-orang tersebut bapaknya memang sama tetapi lain ibu, atau bagaimana..?


-Bersiap-siap kerumah bapak
-habis dari rumah bapak
-senangnya bisa bertemu bapak
-dan sebangsanya



Saya ingin bertanya sinis dengan nada menghina :

" Ibumu dikemanakan nak?
Tidak takut durhaka? "


Menurut saya anak-anak yang sok urusan kebapak-bapakan ini adalah anak-anak yang sebenarnya broken home,
karena tidak bisa bertemu dengan bapaknya setiap hari, sehingga pada saat dia bertemu bapaknya hal tersebut menjadi hal yang begitu spesial.

Bisa jadi anak-anak tersebut adalah anak-anak yang kurang kasih sayang bapaknya,
dan hasilnya, bapaknya yang dia maksud menjadi semacam sesuatu yang dibesar-besarkan.


Kalau boleh saya tertawa terbahak-bahak,
sebenarnya semua orang punya bapak, sehingga membesar-besarkan seorang bapak adalah sebuah ketololan.
Semakin dibesar-besarkannya semakin menunjukan bahwa bapak yang dimaksudnya semakin tidak berguna apa-apa.
Ini serius, hal ini merupakan lelucon serius buat saya.



Anggapan saya yang lain status-status omong kosong tersebut merupakan aksi tipu-tipu agar orang yang melihatnya menganggapnya dia merasa senang bertemu bapaknya.

Bisa jadi juga dia menunjukan rasa muak kepada ibunya, keluarga yang selalu ditemui dalam kesehariannya,
dengan secara tidak langsung dia berkata di tempat bapak terasa lebih menyenangkan.

Bisa jadi dia sedang menghindari seseorang, atau mungkin berusaha tidak menepati janji dengan alasan pergi bertemu bapaknya.

Bisa jadi dia menulis seperti itu agar rang lain merasa iri dengannya,
dan berbagai alasan ora mutu lainnya.


Saya rasa ini semacam gerakan konspirasi nakal anak-anak broken home yang ditujukan ke sesama anak-anak broken home,
mereka melakukan itu agar mereka tidak terlihat sebagai anak broken home.
Hal tersebut bisa jadi dilakukan karena keadaan mereka yang sedemikian buruk,
sehingga mereka menutupinya agar seakan-akan keadaan mereka baik-baik saja..


Kejadian sebenarnya tidak ada yang pernah tahu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar