Sabtu, Juli 20, 2013

Penyakit Menulis


Baru saja aku sadari,
kalau aku selalu menulis sewaktu tidak sadar,
baru saja contohnya.

Sepertinya menulis menjadi sebuah penyakit yang tidak terkendali,
tidak terkendali karena tidak disadari.


Tidak jarang aku bingung kepada tulisanku sendiri,
apa maksudnya dibuat, apa isi tulisannya, kapan, dan kenapa..?
Penyakit menulis adalah penyakit yang sungguh membingungkan.

-----------------------------------------------------------------


Mungkin orang-orang jaman sekarang menyebutnya sebagai galau,
galau yang aku maksud bukan dalam konteks cinta-cintaan,
galau yang aku maksud adalah sedang memiliki konflik.

--------------------------------------------------------

Penyakit menulis ini membuatku merasa bodoh,
aku tidak tahu apa-apa tentang apa yang aku tulis,
bahkan hanya beberapa menit kemudian setelah aku menuliskan sesuatu.

-------------------------------------------------------------------------

Aku bingung bagaimana cara menyembuhkannya.

Terkadang aku berusahan menghindar dari semua media yang bisa digunakan untuk menulis,
tetapi bisa-bisanya tertahan di kepala tanpa aku sadari,
setelah media tersedia, penyakit menulis tersebut kumat begitu saja.

--------------------------------------------------------------------

Aku bingung bagaimana cara menyembuhkannya.

Seseorang pernah bilang kalau itu adalah sesuatu yang harus dimanfaatkan.
Tetapi dimanfaatkan untuk apa? Aku tanya lagi.

Dia malah menjawab dengan bercanda,
Masa kamu tidak tahu?








Kamu gila! Balasku.

 --------------------

Aku merasa tidak enak badan kalau tidak bisa menuliskan apa yang ada di kepalaku.
Penyakit ini sungguh mengganggu.

----------------------------------

Setelah kupikir, ada juga manfaatnya,
bisa membantuku menghabiskan waktu, bukan membuang-buang.

Tetapi, celakanya adalah ketika tidak ada waktu yang bisa kuhabiskan.
Untunglah sampai saat ini aku rasa aku belum pernah kehabisan waktu.

-------------------------------------------------------------------------

Penyakit menulis ini rasanya benar-benar mengganggu,
setelah tidak dapat tertulis, ternyata malah terproyeksi di mimpi.

Apa tidak cilaka..?

--------------------

Bagus kalau yang terproyeksi di mimpi adalah hal-hal manis atau sok imut,
kalau hal pahit..?

Apa tidak cilaka?

------------------

Aku tidak tahu aku baru saja menulis apa?
Apa tidak cilaka..?

3 komentar: