Sabtu, Agustus 10, 2013

Masih Mau Percaya Kabar Burung?


Setelah mendapatkan ijazah apakah bisa menjadi bos?
Atau minimal disebut sebagai orang hebat?

Tidak.
Tetap saja menjadi orang jajahan.

Sejak awal perburuan ijazah, sejak itulah sebenarnya menjadi manusia terjajah.
Mencari ijazah cuma berdasar kepada keadaan, keinginan orang, dan kata orang.

---------------------------------------------------------------------------------

Seseorang mencari ijazah atas nama kebutuhan keadaan,
keadaan menuntut seseorang memiliki ijazah untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain.

BERSOSIALISASI!
Bukan menjadi bos atau makhluk yang lebih hebat dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya.

Setelah memiliki ijazah (baca : selembar sertifikat BUKAN PEGANGAN HIDUP),
makhluk-makhluk jajahan tersebut hanya dikumpulkan menjadi satu,
makhluk-makhluk yang ijazahnya sama dikumpulkan menjadi satu dengan makhluk yang ijazahnya sama.

Mereka nantinya akan berpura-pura diadu dalam hal prestasi.
Ada juga sistem gugur seperti di pertandingan olah raga.
Sepertinya terlihat serius, menegangkan, dan bahkan berkaitan dengan urusan nyawa.

Itu cuma tipu muslihat,
hasil akhir kompetisi tersebut tetap saja sama,
semuanya berujung pada perbudakan.

Bersosialisasi sesama budak,
berbagi cerita dan pengalaman hidup,
saling menutupi kemaluan,
merasa bodoh dengan berpura-pura merasa pintar dan semuanya baik-baik saja.

--------------------------------------

Banyak orang yang berniat menjadi budak berdasar pada keinginan orang lain.
Mungkin, perusahaan tempat dia akan menjadi budak yang mengharuskan memiliki ijazah.
Mungkin, orang tuanya yang sangat gengsi kalau anaknya tidak memiliki ijazah.
Mungkin, kemungkinan-kemungkinan yang lainnya lagi.

Parahnya lagi,
menjadi budak bukan karena keinginan orang lain,
tetapi hanya mendengar omongan orang yang jelas-jelas tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Untuk jadi orang yang bisa tertawa terbahak-bahak harus memiliki banyak ijazah.
Omongan itu selalu keras terdengar dimana-mana.
Dan tidak pernah diketemukan asal suara itu ketika dimintai pertanggung jawaban.

Apakah burung yang mengabarkannya..?

-----------------------------------------

Burung tidak pernah membutuhkan ijazah, yang membutuhkan ijazah adalah pemiliknya,
untuk meningkatkan harga jual kepada calon pemilik lain.

Bisa jadi burung dicarikan ijazah dengan cara dilombakan,
dilombakan suara kicaunya mungkin.

Atau mungkin dicarikan ijazah dengan cara mengimpor burung dari luar negeri,
sehingga nantinya juga mendapat ijazah dari luar negeri.

Padahal semua sama saja, tetap saja burung.
Tidak pernah membutuhkan sertifikat.

Apakah burung yang mengabarkannya tentang ijazah?
Padahal dia sendiri tidak membutuhkan.

Masih mau percaya kabar burung?

-----------------------------------

Tidak ada untungnya burung mengabarkan sesuatu yang tidak dibutuhkannya.

Mungkin,
burung berkata kalau semua makhluk tidak membutuhkan ijazah.
Hanya saja sewaktu mengatakannya perkataan itu terbawa angin.

Semua burung mengatakan hal yang sama setiap detiknya. 
Belum sempat terdengar dengan jelas,  suara burung-burung itu bertabrakan.
Artinya berhamburan, dan tidak lagi jelas maksudnya.

Masih mau percaya kabar burung?

2 komentar: