Rabu, Juli 17, 2013

Aku Punya Banyak Kertas Kosong


Aku punya banyak kertas kosong.

Terlalu bosan didengarkan kalau hanya berkata,
aku tak tahu untuk apa..?
atau, aku tak tahu harus menulis apa..?





--------------------------------------

Kertas-kertas kosong itu akhirnya akan aku bagikan kepada orang-orang yang aku rasa merasa dapat mempergunakannya.

Aku tidak lagi kebingungan aku harus menulis apa,
aku hanya bingung membuat daftar siapa-siapa saja yang akan mendapat kertas kosong itu..?

Aku ambil 1 lembar, nantinya aku gunakan untuk menuliskan nama-nama orang yang akan aku berikan kertas-kertasku.
Belum muncul 1 nama pun di kepalaku.

Aku kemudian melipat-lipatnya seperti pesawat terbang, dan aku menerbangkannya.
Aku lihat kemana arah terbangnya pesawat itu,
pikirku aku bisa mulai menuliskan sebuah nama pada daftar yang masih kosong.

Pesawat itu tak kunjung turun jatuh ke tanah, bisa-bisanya dia terbang berputar-putar.

Aku amati bagaimana pesawat itu bisa terbang dengan cukup lama.
Ternyata itu bukan pesawat terbang, tetapi sebuah burung dari kertas.
Padahal aku yakin sekali aku tadi membuat sebuah pesawat terbang.

Kasihan kertas itu,
Kertas itu bingung apa yang akan dia lakukan,
Kertas itu tidak tahu apa yang seharusnya terjadi.

Bukankah kertas itu seharusnya segera jatuh ke tanah setelah dilemparkan ke udara..?


--------------------------------------------------------------------------------------

Aku tidak lagi kebingungan mau menuliskan apa-apa saja di kertas itu,
aku bisa menghitung berapa kali burung kertas itu berputar,
bisa juga kuhitung berapa kali sayapnya dikepakkan.

Belum jadi kuhitung,
burung kertas jadi-jadian itu tiba-tiba saja berhenti mengepakkan sayapnya,
dan seketika itu juga bentuknya kembali lagi menjadi pesawat,
dan kemudian terjatuh.

Moncong pesawat itu menuju ke arahku,
tadinya aku pikir akan menuliskan banyak nama, nama-nama tersebut berasal dari arah jatuhnya pesawat kertas buatanku,
tetapi ini malah jatuhnya tepat  ke arahku.
Berarti aku harus memulai menulis tentang diriku sendiri.

Setelah aku pikir-pikir,
sungguh cabul menuliskan hal-hal apa saja tentang orang lain tanpa menuliskan apa-apa saja tentang diri sendiri.

--------

Bagaimana bisa tidak cabul,
pesawat tadi saja berbentuk burung.

Aku membuat pesawat, tiba-tiba saja pesawat itu menjadi burung,
belum aku nikmati, sudah kembali menjadi pesawat,
apa maksudnya..?

Mungkin sesuatu yang cabul hanya untuk selingan,
mungkin salah satu kertas kosongku ingin berkata seperti itu kepadaku.

------------------------------------------------------------------------

Sekarang aku tahu harus aku apakan banyak kertas kosong itu,
aku harus tahu apa yang ingin mereka sampaikan kepadaku,
kemudian aku menuliskannya lagi.

Ya, kertas itu nantinya bukan lagi berisi apa yang ada di otakku,
tapi biar saja tulisan-tulisan itu berisi tentang apa yang ada di otakku mereka masing-masing.

--------------------------------------------------------------------------------------------

Kalau begitu aku dapat apa..?
Apakah tidak rugi hanya menjadi juru tulis sebuah ide?

Aku rasa tidak,
itu adalah sebuah kepercayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar