Sabtu, Agustus 17, 2013

Indonesia tak pernah semanis dulu dan belum pernah sepahit sekarang


Model : Grandis 
Fotografer : Kupu Nakal, #asmaharadana photograph
(salah satu penggemar #mawarnakal cabang Yogyakarta) 

-----------------------------------------------------------

17 agustus?
Hari kemerdekaan Indonesia?

Aku njur kudu ngopo?

-----------------------

Aku tidak mau terlihat imut mengucapkan dirgahayu Indonesiaku semoga bla bla bla,
aku juga tidak mau terlihat imut sok hebat menghujat Indonesia, toh faktanya aku belum bisa memberikan apa-apa.

---------


17 agustus tidak perlu diungkapkan dengan cara berlebihan kalau hanya sekedar euforia atau hanya agenda rutin tahunan.


Tidak semua rutinitas adalah kewajiban.
Rutinitas tidak pernah menarik yang menarik adalah hal yang mengejutkan.



Rutinitas? Apakah tidak bosan?
Jadi untuk apa melakukan sesuatu yang tidak diinginkan?







---------------------------------------------------------

Jaman dulu, tercatat di banyak buku sejarah,
tertulis kalau pada jaman penjajahan orang saling membantu sesamanya,
rela memberikan makananya agar orang lain bisa makan,
rela memberikan hidupnya agar orang lain bisa hidup.

Ini adalah kisah cinta yang mengerikan,
mau berkorban untuk orang lain, apa pentingnya?


Ya, memang itulah romantika Indonesia sebelum memiliki tanggal kemerdekaan 17 agustus.
Romantika itu terus berlanjut beberapa waktu kemudian setelah Indonesia memiliki tanggal kemerdekaan,
sayangnya hanya sebentar.

Biasa, banyak yang tidak tahu diri (baca : tidak tahu diuntung), selalu lupa masa lalu,
tidak ingat apa saja yang dilakukan untuk memperoleh tanggal kemerdekaan tersebut,
dan akhirnya..?



Setiap detiknya semakin tidak tahu diuntung juga, sampai detik ini.


Ada presiden malah sibuk menangis dan curhat di layar televisi,
mungkin maksudnya agar orang tersebut terlihat romantis dan melankolis di depan orang-orang yang melihatnya.
Padahal yang melihatnya ingin muntah, tak sempat meludah.

Ada presiden malah sibuk membuat akun sosial media dan bingung mau menuliskan status apa untuk pencitraan,
mungkin maksudnya agar orang tersebut terlihat merakyat, gaul, dan tidak ketinggalan jaman di depan orang-orang yang melihatnya.
Padahal yang melihatnya ingin muntah, tak sempat meludah. 

Ada presiden malah sibuk mengurusi lagu ciptaannya di hari jadi negaranya,
mungkin maksudnya agar orang tersebut terlihat memiliki jiwa seni yang tinggi di depan orang-orang yang melihatnya.
Padahal yang melihatnya ingin muntah, tak sempat meludah.



Bisa-bisanya ada orang yang seharusnya berperan penting untuk negara malah memiliki peran bodoh dan sungguh hina.


Pemimpin macam apa pemimpin seperti ini?
Para penyair pun sepertinya akan kebingungan menyamakan pemimpin tersebut sebagai binatang apa?
Disebut binatang jalang pun sepertinya masih terlalu bagus.












------------------------------------------------------------


Selamat ulang tahun ke 68 untuk Indonesia.

Indonesia tak pernah semanis dulu, dan belum pernah sepahit sekarang.
Akan membanggakan mati berperang melawan kepandaian penjajah dari negara lain daripada mati berperang dijajah kebodohan negeri sendiri.


Aku cinta padamu.
Maaf aku cuma bisa mengucapkan itu.

7 komentar:

  1. sukda dengan kalimat "Padahal yang melihatnya ingin muntah, tak sempat meludah."

    lunjungi+koment blogku juga bro

    BalasHapus
  2. selamat ulang tahun indonesia

    BalasHapus
  3. Dirgahayu Negeriku...


    http://music2zone.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Salam #mawarnakal untuk semuanya :)

    BalasHapus
  5. Ini foto dimana Mas, di gamping bukan..he3x

    BalasHapus
    Balasan
    1. ak sdr kurang tw,
      soalnya ambil foto tmen sj gt, :)

      Hapus
  6. iya,bener tuh..

    comment back > http://akisada-ryo.blogspot.com/

    BalasHapus