Senin, Mei 27, 2013

Terima kasih atas buang-buang waktu dan pelanggaran ranah pribadi saya


Grandis : Kamu penyair?

Rosena : Bukan.

Grandis : Pernah jadi penyair?

Rosena : Belum.

Grandis : Lalu jelasnya apa?

Rosena : Ya saya tidak tahu.
Saya sendiri tidak tahu penyair itu apa?
Daripada saya mengaku-ngaku?

-----------------------------------------------------------

Grandis : Sejak kapan anda berhenti jadi..?

Rosena : Oh, jadi itu..?

Grandis : Ehm, iya.

Rosena : Sejak saya waktu saya dicuri.

Grandis : Bagaimana bisa ada yang mencuri waktu anda?
Bukankah untuk itu anda hanya perlu memikirkannya? merasakannya? Atau apalah.

Rosena : Waktu saya dicuri, sehingga saya tidak punya waktu untuk memikirkannya.
Memikirkan saja tidak bisa, apalgi untuk merasakannya?
Atau apalag itu namanya.

-------------------------------------------------------------

Grandis : Apa rencana anda ke depan?

Rosena : Membebaskan diri.

Grandis : Apakah anda sedang terpenjara?

Rosena : Semua orang menurut saya selalu memiliki penjara dalam hidupnya,
hanya saja beda bentuknya.
Seperti kamu yang harus selalu bertanya.

Grandis : Oh, begitu? Baiklah.
Berarti anda sedang terpenjara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada.

Rosena : Ya, begitulah.

Grandis : Apakah anda memiliki rencana ke depan?
Selain membebaskan diri?

Rosena : Saya akan menghabiskan waktu bersama kekasih saya.


Grandis : Oh, ini sepertinya sudah masuk ranah pribadi.
Lebih baik saya hentikan sebelum melanggar ruang pribadi anda.

Rosena : Baguslah. Walau pun anda telat sadar tetapi akhirnya anda tersadar juga.

Grandis : Saya minta maaf atas waktu anda yang anda buang secara percuma,
dan saya juga mau mengucapkan terima kasih pada waktu yang anda buang secara percuma.

Rosena : Saya juga baru tersadar sebenarnya.
Terima kasih atas buang-buang waktu dan pelanggaran ranah pribadi saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar