Kamis, Februari 28, 2013

Kira-Kira Tuhan Sedang Apa?


Kupu Nakal

Kira-kira Tuhan sedang apa ya mas?


Mawar Nakal

Tuhan sedang apa?
Tuhan sedang menahan tawa ketika kamu memikirkan dan membicarakannya.


Kupu Nakal

Kenapa?


Mawar Nakal

Tuhan humoris,
sang pencipta yang maha lucu,
sehingga dapat membuat bayi yang baru lahir atau orang yang hampir mati tertawa terbahak-bahak sampai meneteskan air mata.

Lebih Menarik Berbicara Dengan Anjingku Daripada Membicarakan Religi


Aku merasa senang kalau aku sedang berbicara dengan anjingku,
kata berbicara bisa diganti juga dengan diskusi,
Ketika kami membicarakan sesuatu semuanya lancar-lancar saja tanpa ada masalah.

Diam berarti ya,
Itu adalah ketentuan yang berlaku antara kami.

Kalau anjingku tidak tahu apa yang kami bicarakan ya wajar-wajar saja,
dia tidak bisa bertanya,
tentu saja dia tidak bisa bertanya tentang jawaban yang diinginkan.

Aku memakluminya kalau dia tidak bisa mengerti apa yang aku katakan.
Aku manusia dan dia anjing.

Tapi benar,
gagalnya sebuah komunikasi bukan karena disebabkan oleh lain jenis makhluk yang berbicara.

Aku sering menyuruhnya duduk dan berhenti menggonggong,
dan anjingku paham.
Jadi benar khan kalau gagalnya sebuah komunikasi bukan karena disebabkan oleh jenis makhluk yang berbicara.

---------------------------------------------------------------------------------------------

Aku rasa orang-orang jaman sekarang tidak lebih menarik dari anjingku,
aku tahu ini tidak sopan.
Aku benar-benar melihatnya, dan ini kenyataan.

Yang aku lihat mereka saling bermonolog,
dialog satu dan yang lainnya tidak berhubungan,
mereka hanya saling memaksakan kehendak.

Bagaimana bisa monolog yang berbeda konteks menjadi dialog antar tokoh?
Ya tentunya terjadi kegagalan komunikasi, dan saling agresi argumentasi.
Aku rasa tak akan pernah selesai sampai salah satu dari mereka mengibarkan bendera putih karena kelelahan.

Dengan adanya hal itu aku menjadi sombong karena aku bisa berkomunikasi lancar dengan anjingku.

Anjingku yang tidak pernah bicara tidak akan pernah bisa disalahkan,
karena setiap kesalahan hampir sebagian besar disebabkan oleh perkataan.

Semua anjing tidak dapat berbicara.
-----------------------------------------------------------------------------------------------

Ya, semua anjing tidak dapat bicara.

Dan semua orang berlomba-lomba menjadikan lawan bicaranya seperti anjing yang tidak bisa berbicara.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Aku rasa orang-orang jaman sekarang tidak lebih menarik dari anjingku,
aku tahu ini tidak sopan.
Aku benar-benar melihatnya, dan ini kenyataan.

Aku melihat orang-orang berkata-kata tetapi tidak mereka tahu apa artinya.
Artinya saja tidak diketahui,
Lalu bagaimana orang lain bisa ikut mengerti?

Mereka masih saja memaksakan perkataan mereka?
Mereka masih memaksakan cara berpikir mereka yang tidak bisa mereka presentasikan dengan baik?

Ini lelucon bodoh yang serius.

----------------------------------------------------------------------------------------------

Tahu apa yang lebih lucu?

Aku menuliskan ini sambil bertelepati dengan anjingku yang saat ini duduk manis disebelahku.

Rabu, Februari 27, 2013

Percakapan Edisi Perlawanan Belum Berakhir


Mawar Nakal : Bu, yang itu bukan perempuan baik-baik?

Ibunya
Mawar Nakal : Hush! omonganmu!


Mawar Nakal : Kenapa?

Saya selalu melihat di televisi,
perempuan yang berperangai buruk biasanya berpakaian tidak senonoh, serampangan, norak, dan mencuri perhatian untuk berbagai macam alasan,
dan akan berpakaian rapi ketika dia dalam adegan sudah bertobat,
kecuali adegan dalam film penipuan.

Pakaian dia tidak senonoh,
dia bukan perempuan baik-baik.
 

Dan,
kalimat andalan ibu Mawar Nakal pun keluar : "Jangan sama ratakan semua orang."


Percakapan mengenai perempuan tidak baik pun berakhir.
--------------------------------------------------------------------------------------------


Beberapa saat kemudian,
Ibu Mawar Nakal memulai lagi dialog dengan Mawar Nakal.

Ibu Mawar Nakal : Rambutmu tidak rapi, berantakan, bagaimana kalau dikira orang lain berandalan.

Mawar Nakal: Ya tidak apa-apa, itu hak mereka mau mencela aku seperti apa.


Percakapan edisi perlawanan pun berakhir.
--------------------------------------------------------------------------------------------


Beberapa saat kemudian.
Ibu
Mawar Nakal memulai lagi dialog dengan Mawar Nakal

Ibu Mawar Nakal : Apa bedanya kamu sama mereka?
Kalau begitu kamu sama saja dengan mereka.


Mawar Nakal
dalam hati : akhirnya Ibu sudah mengakui hal tersebut.

Yang diucapkan : Setidaknya saya tidak besar mulut dan ringan tangan.
Saya tidak suka berbicara.
Dan juga tanganku terasa berat untuk melakukan sesuatu,
Walaupun cuma sekedar mengangkat tangan.


Mengangkat tangan adalah hal yang sulit buatku,
Menggerakan tangan bukanlah hal yang mudah dilakukan,
Bukan seperti orang yang berkata kotor atau sedang mengumpat.

Ehm..? Menggerakan tangan adalah menggunakan otot.
Ehm..? Sebelum menggunakan otot, tentunya menggunakan otak terlebih dahulu.
Ehm.? Begini saja, anggap saja otakku terganggu.
Ehm..? Selesai?


Percakapan edisi perlawanan belum berakhir
--------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, Februari 24, 2013

Sendirian


Setelah cukup lama aku selalu berpikir bahwa aku selalu sendirian,
akhirnya aku sadar bahwa aku tidak sendirian.

Aku hanya perlu membuka mata dengan bijaksana untuk bisa melihat semuanya.


Kebijaksanaan orang berbeda-beda,
tetapi kebijaksanaan tetaplah sama,
kebijaksanaan adalah sesuatu hal yang bijak.


Kebijakanku adalah membuka mataku untuk melihat siapa-siapa saja yang juga membuka matanya,
sehingga aku bisa melihat bersamanya.


Aku merasa diriku curang,
kenapa aku tidak mengajari orang yang belum bisa membuka matanya?

Aku merasa diriku tidak berguna,
Aku tidak bisa mengajak orang lain untuk melihat bersama-sama denganku.


Itu diriku,
Saat berteman akrab dengan hal yang disebut kesepian.

Kesepian adalah hal yang menyedihkan,
Kebijaksanaanku, kurasa dia kesepian,
aku juga merasa miris mengetahui keadaan kebijaksanaanku yang menyedihkan.


Sabtu, Februari 23, 2013

Kesepian


Aku sadari secara tidak sadar,
aku ternyata bersahabat karib dengan kesepian.
Aku hampir kesulitnan membedakan antara kesendirian dengan kesepian.

Bukannya aku tak menganggap orang-orang di sekitarku,
bukannya juga aku tak menganggap orang-orang terkasih di sampingku,
aku benar-benar kesepian.

Bisa saja aku sedang berada dalam segerombolan orang,
bisa saja aku berada di tengah-tengah konser musik,
tetapi aku benar-benar merasa kesepian.


Aku sedang berusaha kembali ke masa lalu,
ada urusan apa aku dengan kesepian?
Dan bagaimana caranya aku berkenalan dengannya?

Setelah aku cari tahu,
ternyata ada suatu waktu aku dibawa ke sebuah pengasingan,
pada saat disana, aku belum kenal dengan sesuatu yang namanya kesepian.

Masalahnya adalah setelah kejadian pada saat itu,
otakku disodomi hal yang tidak aku suka,
batang tak tahu malu tersebut sampai saat ini juga belum tercabut.

Otakku pasti bisa menerima bekas paksaan hal yang tak aku suka,
masalahnya hal itu belum tercabut di otakku,
saat ini masih saja nyangkut.

Pantas!

Hal itu bukanlah kesepian,
aku tahu benda apa yang dipaksakan ke kepalaku,
hal itu bukanlah kesepian.

Sepertinya aku merasa kesepian karena hanya kepalaku sendiri yang dipaksakan untuk menerima sesuatu.

Ada Yang Kembali


Kupu Nakal : Kamu kemana saja?
Kenapa baru kelihatan?

Mawar Nakal : Aku tersesat,
aku tidak tahu jalan ke kebun.

Kupu Nakal : Wah, keadaanmu lusuh sekali.

Mawar Nakal : Iya, kata benda-benda yang melihatku selama perjalanan memang begitu.
Katanya aku lusuh.





Kupu Nakal : Kamu tersesat kemana saja?

Mawar Nakal : Namanya saja tersesat,
aku tidak tahu aku berada dimana.

Kupu Nakal : Itu tidak penting,
yang penting kamu sudah kembali.
Mau diadakan pesta seperti apa?

Mawar Nakal : Itu tidak penting,
yang penting aku sudah kembali.





Selasa, Februari 12, 2013

Belum Bisa Berekspresi

Kemarin aku mengantar temanku ke suatu tempat yang cukup jauh.
Temanku minta dihantarkan pada suatu tempat untuk melihat barang yang nantinya akan dibelinya.

"Setengah jam lagi ya, saya lagi keluar rumah."

Akhirnya aku dan temanku, Inisial SL, menunggunya di pinggir jalan.

Aku memanjat sebuah pohon kemudian duduk disana sembari mengobrol dengan teman saya tersebut.
Setelah menunggu cukup lama, aku merasa ngantuk lalu tertidur di atas pohon.

Tiba-tiba temanku itu berbicara,

"Kalau ini sih namanya.. KEPLE! "

Aku terbangun dan kaget,
dalam hati aku merasa senang karena dia dapat mengekspresikan apa yang dirasakannya.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak semua orang dapat mengekspresikan perasaannya.
Beruntunglah orang-orang yang dapat mengekspresikannya.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Salam #MawarNakal ;)

Jumat, Februari 08, 2013

Dan untuk yang baru..?

Yang disana,
Sedang asyik menulis.
Aku disini sedang asyik resah,
aku bingung mau menulis apa.

Ada yang tercuri dariku sepertinya,
atau mungkin aku lupa meletakan dan lupa mengambilnya kembali,
yang pasti ada sesuatu yang terhilang.

Sesuatu yang terhilang itu akan aku cari,
kalau aku tidak bisa menemukannya,
aku akan mencarinya dengan sesuatu yang baru.

Bukannya aku begitu saja melupakan sesuatu,
ternyata memang tidak bisa diketemukan lagi,
lantas untuk apa aku cari-cari lagi.

Untuk yang lama,
aku tidak mau tahu kemana,
dan untuk yang baru..?