pada saat itu aku masih sering berduaan dengan motor kesayanganku,
nama motor kesayanganku itu Belang Motise.
nama motor kesayanganku itu Belang Motise.
Motor kesayanganku ini dulunya ber plat AB 3662 UA,
dan aku hilangkan angka 3 dan 2 nya, sehingga terbaca menjadi ABG GUA,
benar-benar motor yang special untuk aku.
dan aku hilangkan angka 3 dan 2 nya, sehingga terbaca menjadi ABG GUA,
benar-benar motor yang special untuk aku.
Sudah setahun ini kami berpisah dan belum pernah bertemu lagi,
dia terpaksa dijual untuk biaya kuliahku yang tidak tahu habis berapa banyak biaya dan berapa banyak waktu lagi untuk itu..
dia terpaksa dijual untuk biaya kuliahku yang tidak tahu habis berapa banyak biaya dan berapa banyak waktu lagi untuk itu..
Dari 2006 sampai 2011, bukan waktu yang singkat untuk saling mengerti,sayangnya kami harus berpisah...
"Salah satu mimpiku adalah mendapatkannya kembali..."
---------------------------------------------------------------------------------------------
Nadana : Tak usah dibicarakan lagi ya.
AB3662UA : Tentang apa?
Nadana : Tentang yang tak usah
dibicararakan.
AB3662UA : Tentang?
Nadana : Tentang itu, apalagi?
AB3662UA : Kalau temanmu
membicarakan bagaimana?
Nadana : Biarkan saja.
AB3662UA : Kalau temanmu yang lain
membicarakan bagaimana?
Nadana : Biarkan saja.
AB3662UA : Kalau temanmu yang
lainnya lagi membicarakan bagaimana?
Nadana : Berapa kali harus ku
ulang?
AB3662UA : Sampai aku muak muak
mungkin.
Nadana : Kamu bosan?
AB3662UA : Tidak. mungkin iya.
Untuk mengisi waktu saja sebenarnya.
Nadana : Mengisi waktu ya?
AB3662UA : Mungkin begitu.
Nadana : Bajingan kamu kalau
begitu.
AB3662UA : Maaf, yang bajingan
temanmu.
Maksudku, orang yang mengaku temanmu.
Nadana : Aku tahu.
Tak usah dibicarakan lagi.
AB3662UA : Bagaimana tentangnya?
Nadana : Hentikan saja.
Aku sangat lelah.
Terlalu banyak yang berkejaran dalam otak.
Bodohnya lagi, tanpa alasan, aku jadi ikut berkejaran juga.
AB3662UA : Kamu suka?
Nadana : Tidak.
AB3662UA : Kalau tidak hentikan
saja.
Nadana : Kalau bisa kuhentikan
sejak dulu.
AB3662UA : Kenapa tidak daridulu
saja?
Nadana : Sudah sebenarnya.
Selalu saja dia yang datang duluan.
AB3662UA : Dan kacau?
Nadana : Tak cuma kacau.
Selalu saja membuat muak.
AB3662UA : Tidak kamu bicarakan saja?
Nadana : Tidak.
AB3662UA : Tapi perlu lho itu.
Nadana : Buat aku tak perlu.
Tentang itu, temanku lebih dahulu membicarakannya.
Aku tak sudi membicarakannya. Buat aku
tidak terlalu penting.
AB3662UA : Memang, tidak berguna.
Nadana : Sayangnya dia di mata
orang lain selalu berguna.
AB3662UA : Mata siapa yang melihat
begitu?
Nadana : Mata dia..
AB3662UA : Tapi tidak di mataku.
Mata teman-temanku. Teman-temanmu.
Mata kita sama, sudah sama sama terbuka.
Doakan saja dia cepat terbuka matanya.
Nadana : Sudah,
Sudah pernah kudoakan dia.
AB3662UA : Sudah setiap hari?
Nadana : Hampir.
AB3662UA : Setialah kepadanya.
Nadana : Sampai kapan?
AB3662UA : Sampai kamu muak
mungkin.
Sampai kamu tidak sanggup setia.
Nadana : Aku tidak bisa ingkar
tapi.
AB3662UA : Itu bukan ingkar,
Kalau bahasa egoisnya itu berubah pikiran.
Nadana : Akan aku coba.
Aku sudah lelah.
AB3662UA : Aku tahu kamu lelah.
Nadana : Darimana?
AB3662UA : Mata kamu setiap hari
kelelahan.
Terlalu banyak sesuatu yang tak ingin kamu lihat.
Nadana : Mata?
Ya sudah.
Daripada ketahuan,aku besok mau memakai kacamata saja.
AB3662UA : Telingamu.
Nadana : Kenapa?
AB3662UA : Merah.
Terlihat
jelas banyak sesuatu yang terdengar,
tetapi kamu sendiri tidak menginginkannya.
Nadana : Jujur. Iya.
Aku tidak menguping lho tapi.
AB3662UA : Aku tahu.
Siapa juga yang mendengarkan sesuatu yang tidak ingin didengar.
Jangan jangan memang ada yang jahat sama kamu.
Nadana : Tidak mungkin.
Aku percaya tak ada temanku yang begitu.
AB3662UA : Masa?
Coba ingat-ingat lagi.
Nadana : Aku tak mau mengingatnya.
Aku anggap dia tidak sengaja.
AB3662UA : Dan selalu tidak
sengaja.
Nadana : Ya.
AB3662UA : Dan hobinya selalu tidak
sengaja.
Nadana : Mungkin.
AB3662UA : Tidak sengaja tentang
bla bla bla.. bla bla bla..
Nadana : Cukup.
Tak usah dibicarakan lagi.
AB3662UA : Aku ingin penyelesaian.
Nadana : Aku juga!
AB3662UA : Lalu berbuat apa?
Nadana : Aku tak bisa berbuat
apa-apa!
AB3662UA : Aku tak terima.
Nadana : Aku juga!
AB3662UA : Lalu berbuat apa?
Nadana : Sudah kubilang! Aku tak
bisa berbuat apa-apa.
AB3662UA : Bagaimana kalau kita
berbagi cerita? J
Nadana : Mau, tapi malas.
Itu sudah pernah.
AB3662UA : Bagaimana kalau kita
balas dendam?
Nadana : Boleh. Ide bagus.
Jangan! Biar saja temanku saja.
Dia baru pertama kali, sedangkan kita mungkin sudah terbiasa.
Ya. Kita terbiasa karena kita bodoh.
AB3662UA : Aku tak bodoh.
Keadaan saja yang tak pernah berpihak.
Nadana : Itu bodohnya kita.
Kita tak pernah menemukan keadaan yang berpihak.
AB3662UA : Aku tak suka
perkataanmu.
Aku sudah mencoba mencarinya.
Tapi tetap saja keadaan itu lari.
Nadana : Sepertinya keadaan yang
baik itu tak suka kepada kita dan memilih bersama orang lain.
AB3662UA : Kita pergi saja yuk,
mencari keadaan itu.
Nadana : Baiklah, aku sudah muak
dengan semua ini.
AB3662UA : Tentang,,
Nadana : Diam!
Aku tak mau membicarakannya.
Tak usah dibicarakan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar