Minggu, Desember 02, 2012

Pengetahuan Yang Dipaksa


"Wanita tercipta dari rusuk pria"

Kalimat ini sering menjadi lelucon,
Manusia memiliki berapa ruas rusuk?
Kalau begitu,
Pria memiliki alasan mutlak untuk memiliki hubungan khusus kepada banyak wanita.

Bukan salah seorang pria yang berselingkuh berkata kepada banyak wanita,
dengan mantera "Kamu adalah tulang rusukku.".

Hal tersebut adalah  pengetahuan yang dipaksakan,
banyak alasan yang menguatkan kalimat "Wanita tercipta dari rusuk pria",
Dari alasan merayu, menipu, sampai urusan religi.

----------------------------------------------------------------------------

Saya seringkali bertanya dalam hati,
Mungkin seorang lelaki adalah sisi buruk dari seorang wanita,
dan seorang wanita yang berperangai buruk adalah wanita yang sisi buruknya belum keluar sepenuhnya,

Lalu bagaimana dengan seorang waria?
Seorang waria memiliki wujud fisik laki-laki,
hanya saja, dia memiliki sisi positif dari seorang wanita.

Lalu bagaimana dengan seorang waria yang sering mengganggu orang lain?
Mungkin dengan menggoda, merayu, mencubit, dan sebagainya yang dipandang buruk?
Itu adalah hal yang masuk akal,
karena mereka sebenarnya dilahirkan dalam bentuk laki-laki,
dimana menurut saya laki-laki adalah sisi buruk dari perempuan.


Pemikiranku sangat masuk akal,
aku tidak akan menjelaskan panjang lebar bagaimana itu,
karena aku tidak akan memaksakan pemikiranku.


--------------------------------------------------------------------------------


Sekarang adalah tahun 2012,
Dimana banyak pengetahuan yang dipaksakan diterima oleh orang lain.


Banyak anak kecil yang dipaksakan keadaan yang memaksa (basa : mekso),
untuk dia bisa mengerti pengetahuan-pengetahuan orang dewasa,
yang seharusnya belum dan tidak pernah diketahuinya.

Maksud saya bukan mengenai seks,
tetapi tentang keburukan sifat manusia.
Sehingga sedari kecil mereka sudah dipaksa menjadi zombie-zombie kecil,
yang memiliki pemikiran orang dewasa yang selalu berurusan dengan nafsu.

Zombie-zombie kecil tersebut nantinya juga akan tumbuh besar,
dan pemikiran mereka lebih liar dari sebelumnya.

Tanpa disadari oleh mereka,
mereka adalah korban dari pengetahuan yang dipaksakan keadaan secara langsung,
mereka secara tidak langsung juga akan menjadi pelaku pemaksaan keadaan.

Ini bukan masalah dendam,
ini masalah kebiasaan, rutinitas, yang akan berlanjut dari generasi ke generasi.


Kenapa saya membahas anak kecil?
Karena semua orang pernah menjadi anak kecil.



Sekarang ini,
sepertinya saya menjadi korban.
hal lucu yang sangat tragis, ha ha ha

Yang saya tidak mau tahu,
saya harus tahu.

Saya sadar kalau saya tidak suka,
dan saya bilang : saya tidak suka.

Saya benar-benar berada didalam keadaan yang dipaksakan,
pengetahuan yang busuk, mau tidak mau harus aku terima,
padahal untuk mau menerima pengetahuan yang dipaksakan rasanya benar-benar sangat memuakan.

Setidaknya saya bisa berkata : saya tidak suka.
Dengan mengutarakan perasaan saya dapat merasa sedikit lega.

tetapi,
apakah anak-anak kecil tersebut tahu kalau mereka akan diberi pengetahuan-pengetahuan yang dipaksakan?

dan sadar..?

dan bisa berkata : saya tidak suka ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar